Seorang istri memang sudah sewajarnya menurut atau patuh dengan perintah suami sepanjang perintah tersebut benar dan tidak menyalahi norma atau hukum yang berlaku. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kesalahan istri terhadap suami.

Apa Saja Hak Suami Atas Istri?

1. Taat pada suami

Seorang istri sudah seharusnya taat atas perkataan suami asalkan perkataannya tersebut tidak dalam hal maksiat atau hal-hal yang dilarang oleh norma hingga hukum yang berlaku.

2. Tidak mengizinkan orang lain masuk rumah kecuali atas izin suami

Seorang istri tidak boleh sembarangan mengizinkan orang lain masuk ke dalam rumah kecuali memang sudah diizinkan oleh suaminya.

3. Merias diri dihadapan suami

Dalam ajaran Islam, suami berhak untuk mendapatkan penampilan yang menarik dari istrinya. Tujuannya untuk menyenangkan hati suami.

4. Keluar rumah atas seizin suami

Seorang istri tidak diperkenankan untuk keluar rumah kecuali dengan izin suaminya. Bahkan keluar rumah untuk pergi ke rumah orang tuanya atau membeli kebutuhan lain.

5. Melayani kebutuhan suami

Seorang istri sudah seharusnya melayani kebutuhan suami dengan batasan yang baik. Seorang istri tidak boleh menolak ketika suami ingin berhubungan intim. Kecuali jika istri dalam kondisi yang memang tidak bisa melakukannya seperti puasa atau sedang haid.

6. Tidak membelanjakan hartanya tanpa izin suami

Seorang istri seharusnya meminta izin terlebih dulu pada suami ketika ingin membelanjakan hartanya. Bahkan ketika istri tersebut sudah bekerja sendiri dan mendapatkan penghasilannya sendiri.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Suami Pergi Dari Rumah Ketika Bertengkar?

Beberapa Kesalahan Istri Kepada Suami yang Dapat Menjadi Faktor Perceraian?

Selain melakukan beberapa hal diatas yang menjadi hak dari seorang suami, istri hendaknya juga tahu bahwa beberapa kesalahan berikut bisa saja menjadi faktor atau penyebab terjadinya perceraian.

1. Kurangnya komunikasi

Untuk menjaga agar hubungan rumah tangga tetap bisa berjalan dengan baik dan harmonis, maka dibutuhkan komunikasi yang baik dari kedua belah pihak. Baik istri pada suami dan sebaliknya. Akan tetapi terkadang ada juga yang tidak menyampaikannya dengan baik sehingga menyebabkan adanya permasalahan rumah tangga.

Misalnya seperti istri yang diam-diam meminjam uang dalam jumlah banyak tanpa meminta izin pada suami. Akibatnya bisa saja terjadi pertengkaran yang membuat rumah tangga tidak rukun hingga berakhir ke perceraian.

2. Kekerasan dalam rumah tangga

Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya bisa dilakukan oleh suami pada istri saja. Ada juga istri yang melakukan KDRT tersebut pada suaminya. KDRT sendiri tidak hanya dalam bentuk kekerasan fisik saja namun juga bisa dalam bentuk kekerasan psikis. Padahal seorang istri sudah seharusnya menjaga harkat dan martabat suami dan menghormatinya.

Adanya KDRT tersebut bisa menjadi faktor atau alasan perceraian seperti yang dijelaskan dalam Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam.

3. Lupa menghargai pasangan

Terkadang, istri yang fokus dengan pekerjaannya, anak, atau kegiatan di rumah akan membuat pasangan lupa menunjukkan sikap menghargai satu sama lain. Sedangkan hubungan rumah tangga yang harmonis akan lebih terbentuk dengan adanya sikap saling menghargai.

Sikap untuk saling menghargai tersebut bisa ditunjukkan melalui komunikasi yang baik hingga saling mengerti satu sama lain. Dengan begitu, hubungan rumah tangga akan lebih terjaga.

4. Berselingkuh

Perselingkuhan merupakan salah satu kesalahan istri pada suami yang bisa saja menyebabkan perceraian. Perselingkuhan yang dilakukan tersebut bisa membawa kepercayaan suami yang berkurang pada istri karena sudah dikhianati.

Baca Juga: Dampak Perceraian Pada Anak dan Solusinya

Bagaimana Jika Istri Marah Kepada Suami Dengan Waktu Lebih Dari 3 Hari?

Salah satu bentuk marah yang biasanya dilakukan adalah dengan mendiamkan suami atau lebih dikenal dengan istilah silent treatment. Dalam agama Islam sendiri, tidak diperkenankan untuk mendiamkan seseorang dengan sengaja. Terutama ketika terjadi masalah rumah tangga yang harus diselesaikan.

Sedangkan dari sisi psikologis sendiri, silent treatment termasuk dalam tindakan abusive atau kekerasan emosional yang membuat harga diri orang lain terluka. Tindakan tersebut justru bisa menyebabkan masalah yang lebih buruk lagi.

Baca Juga: Mitos Perceraian Benarkah Dari Segi Hukum?

Apa Saja Kewajiban Suami Kepada Istri?

1. Memberikan nafkah yang halal

Istri berhak untuk mendapatkan nafkah dari suami secara halal karena hal tersebut memang menjadi kewajiban suami. Dalam rumah tangga, kelangsungan hidup anak dan juga istri ada dalam pundak suami. Kewajiban tersebut seperti memberikan kebutuhan sandang atau pakaian, makanan sehari-hari, dan tempat tinggal yang aman dan nyaman.

2. Memberikan mahar

Mahar tidak hanya sebagai syarat sah dalam menikah saja. Akan tetapi juga menjadi bentuk pemenuhan kewajiban suami pada istri yang pertama kali. Bahkan walaupun nominalnya kecil sekalipun.

3. Menghormati istri

Kewajiban yang selanjutnya adalah dengan menghormati istri bahkan dalam kondisi apapun. Ada berbagai macam cara atau bentuk untuk menghormati istri seperti, mendengarkan perkataannya dengan baik, menjaga nama baik istri di keluarga dan orang lain, hingga menghargai setiap pendapatnya.

4. Menggauli istri dengan baik

Selain memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah secara lahir, suami juga wajib memberikan nafkah batin dengan baik pada istri. Nafkah batin tersebut bisa dalam bentuk hubungan suami istri yang intim dan penuh kasih sayang. Dalam Islam sendiri, hubungan yang baik adalah tidak ada unsur paksaan dari kedua belah pihak.

5. Menjaga aib istri

Suami juga memiliki kewajiban untuk menjaga aib istrinya agar tidak diketahui orang lain. Sehingga akan lebih baik untuk tidak menceritakan keburukan atau kejelekan istri pada orang lain.

Menceritakan kesalahan istri pada orang lain, justru bisa menyebabkan berbagai masalah rumah tangga yang mana bisa saja mengarah ke perceraian.

6. Membimbing istri

Suami adalah imam dalam keluarga, sehingga sudah menjadi kewajibannya juga untuk membimbing istri agar mematuhi norma dan agama yang dipercayai. Membimbing bukan hanya dalam hal agama saja, namun juga dalam hal sosial.

7. Bertutur kata yang baik dan lembut

Suami juga wajib untuk menjaga komunikasinya dengan baik pada istri dengan cara bertutur kata lembut. Tujuannya agar hubungan suami istri atau hubungan rumah tangga bisa terjalin dengan harmonis.

Baca Juga: 11 Cara Menjaga Hubungan Rumah Tangga Tetap Harmonis

Konsultasikan Permasalahan Cerai Pada Justika

Untuk beberapa orang, cerai adalah solusi untuk permasalahan rumah tangga yang sudah tidak bisa dipertahankan. Namun terkadang dalam proses cerai juga bisa timbul beberapa masalah atau kebingungan yang lainnya. Untuk itu, Justika memiliki solusi untuk masalah atau kebingungan Anda terkait perceraian melalui laman ini.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.