Perceraian sudah pasti menjadi hal yang tidak mudah untuk semua orang. Salah satunya untuk anak dari pasangan tersebut. Ada berbagai macam dampak perceraian pada anak yang bisa terjadi. Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai beberapa dampak perceraian orang tua pada anak.

Apa Itu Anak Broken Home?

Broken home sendiri merupakan istilah yang digunakan ketika kondisi keluarga yang kurang harmonis sehingga mengalami perpecahan. Istilah tersebut juga banyak digunakan sebagai label pada anak yang kedua orangtuanya bercerai atau keluarganya tidak harmonis.

Dampak Perceraian Pada Anak

Selain memberikan dampak pada pasangan yang menjalaninya, perceraian juga memiliki dampak terutama jika pasangan tersebut memiliki anak. Berikut adalah beberapa dampak perceraian pada anak yang bisa saja terjadi.

1. Anak akan merasa bersalah

Beberapa dari mereka mungkin juga akan merasa bersalah karena sudah menjadi penyebab kedua orang tuanya berpisah. Akibatnya ia juga lebih sering menyalahkan dirinya sendiri. Padahal hal tersebut belum tentu benar. Rasa bersalah tersebut juga bisa saja memberikan dampak yang buruk pada kesehatan mentalnya.

2. Anak kehilangan rasa percaya diri

Dampak selanjutnya adalah rasa percaya diri pada dirinya akan berkurang atau justru hilang. Hal ini karena ia mendapatkan tekanan mental. Baik dari lingkungan bahkan dari keluarganya sendiri. Kurangnya rasa perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya membuatnya menjadi rendah diri.

3. Anak cenderung akan berperilaku buruk

Walaupun hal ini tidak bisa dilabelkan pada semua anak broken home, namun salah satu dampak perceraian pada anak adalah anak bisa cenderung berperilaku buruk. Hal tersebut bisa karena ia tidak mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya secara langsung. Sehingga ia memilih berperilaku buruk untuk menarik perhatian kedua orang tuanya yang sudah bercerai.

4. Anak bisa trauma akan pernikahan

Dampak perceraian pada anak yang selanjutnya adalah ia bisa saja trauma akan pernikahan atau menjalin hubungan dengan orang lain. Ia mendapatkan yang kurang baik mengenai pernikahan atau hubungan dari kedua orang tuanya yang bercerai. Sehingga ia takut dan ragu untuk membangun hubungannya dengan orang lain bahkan untuk berkeluarga sekalipun.

5. Pendidikan dan akademik juga akan berpengaruh

Salah satu yang juga berdampak ketika kedua orang tuanya bercerai adalah ketika ia masih bersekolah. Dari segi pendidikan dan akademiknya akan terganggu karena ia tidak bisa fokus untuk belajar atau mengejar cita-citanya.

Bahkan banyak juga anak broken home yang terpaksa harus berhenti sekolah karena membantu mengurus rumah hingga bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri hingga kebutuhan keluarganya.

6. Anak menjadi merasa kesepian

Orang tua yang sudah resmi bercerai, kemungkinan akan tinggal secara terpisah. Sedangkan anak yang berusia lebih dari 12 tahun diperbolehkan untuk memilih sendiri tinggal bersama ayah atau ibunya. Hal inilah yang membuat anak menjadi kesepian karena ia tidak bisa mendapatkan kasih sayang secara lengkap dari kedua orang tuanya.

7.  Anak akan merasa sulit mempercayai seseorang

Orang tua yang bercerai juga akan memberikan dampak perceraian pada anak dimana ia menjadi sulit untuk mempercayai orang lain. Hal ini karena orang yang menurutnya paling dipercayai yaitu kedua orang tuanya bisa bercerai, sehingga ia merasa tidak ada orang lain lagi yang bisa dipercaya.

8. Tak jarang anak juga menjadi depresi

Dampak perceraian pada anak yang terakhir adalah bisa saja anak tersebut mengalami depresi. Hal ini karena banyak anak yang merasa tertekan dengan keadaan yang membuatnya menjadi broken home.

Baca juga: 11 Cara Menjaga Hubungan Rumah Tangga Tetap Harmonis

Cara Mengatasi Dampak Perceraian Pada Anak

Agar dampak perceraian pada anak tersebut tidak semakin buruk, maka perlu dilakukan cara untuk mengatasinya, seperti:

1. Anak akan merasa bersalah

Biasanya seorang anak sebenarnya tidak bisa memilih untuk tinggal dengan salah satu orang tuanya. Dari dalam hatinya, ia masih ingin tinggal bersama kedua orang tuanya. Oleh karena itu, akan lebih baik sebagai orang tua, Anda bisa menekan ego untuk tetap memberikan kasih sayang dan perhatian pada anak bersama-sama.

Misalnya ketika hak asuh anak jatuh pada ibunya, namun bukan berarti ayahnya melepaskan tanggung jawabnya. Ayahnya masih memiliki peran untuk perkembangan anaknya.

2. Memberikan perhatian lebih

Walaupun sudah tinggal dalam satu rumah secara utuh, namun bukan berarti anak tidak bisa mendapatkan perhatian. Justru mereka harus tetap mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya. Tujuannya agar anak tidak merasa kehilangan karena masalah perceraian tersebut.

Baca Juga: Kesalahan Istri Terhadap Suami Agar Terhindar Dari Perceraian

3. Tidak membohongi anak

Pada saat orang tua berpisah atau bercerai, akan lebih baik jika Anda tidak membohongi anak dengan berbagai macam alasan. Coba untuk tetap memberikan penjelasan mengapa Anda harus berpisah. Anda juga bisa memberitahu bahwa perpisahan tersebut bukanlah salah mereka, namun terjadi karena keputusan orang tua sendiri.

4. Tidak membenci mantan pasangan

Terkadang yang menyebabkan anak menjadi sulit untuk percaya pada orang lain adalah karena sebagai orang tua yang sudah berpisah justru saling membenci. Selain itu bisa saja anak juga akan merasa trauma untuk memilih pasangan hidup.

5. Dengarkan curahan hati anak

Biasanya orang tua akan terlalu terpaku dengan permasalahan cerai yang sedang dihadapi. Padahal anak juga bisa merasakan dampak secara langsung dari masalah tersebut. Anak juga tetap merasa marah, sedih atau kecewa dengan hal tersebut. Coba untuk meluangkan waktu dan mendengarkan apa yang dirasakannya.

Tujuannya agar anak tidak merasa sendiri atau menyalahkan dirinya atas permasalahan tersebut. Coba untuk membicarakannya dari hati kehati dan dengarkan keluh kesahnya. Hal tersebut juga bisa menjadi cara mendidik anak dengan latar belakang orang tua bercerai.

Konsultasikan Permasalahan Cerai Pada Justika

Ada berbagai macam dampak perceraian pada anak yang bisa terjadi. Untuk itu, Anda sebagai orang tua juga bisa mempertimbangkan permasalahan cerai tersebut. Justika kini memiliki layanan yang membantu Anda yang bingung mengenai permasalahan cerai, seperti Diagnosis Perceraian hingga Support Grup seputar perceraian melalui laman ini.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.