Contoh akta otentik dan akta di bawah tangan akan diperlukan jika Anda membuat kedua jenis akta ini. Kedua jenis akta ini sering dijumpai saat membuat perjanjian tertentu.

Mulai dari perjanjian sewa menyewa hingga perjanjian jual beli bisa dilakukan menggunakan kedua jenis akta ini. Akta sendiri merupakan perjanjian tertulis yang dapat Anda jadikan alat bukti secara hukum.

Contoh dari penggunaan kedua akta ini tidak jarang untuk perjanjian jual beli tanah. Selain itu, beberapa pembelian properti lainnya seperti rumah atau apartemen juga bisa menggunakan akta sebagai perjanjian tertulis.

Tujuan utamanya adalah untuk perjanjian dari kedua belah pihak, baik dari calon penjual atau calon pembeli. Jika di kemudian hari terdapat sengketa, maka perjanjian tersebut dapat dijadikan sebagai alat bukti.

Meskipun begitu, keduanya memiliki kekuatan hukum yang berbeda sesuai dengan keperluan dan kebutuhannya. Hal ini serupa dengan perbedaan kekuatan hukum PPJB dan AJB sesuai dengan keperluannya.

Beberapa Contoh Jenis Akta Otentik

Contoh dari kedua akta tersebut memang ada beberapa yang sering digunakan. Pada bagian ini akan fokus membahas contoh akta yang otentik yang bisa jadi pernah Anda buat tanpa disadari.

Akta otentik sendiri menjadi akta dibuat dengan dipersiapkan langsung oleh notaris dan pejabat resmi yang lain. Pejabat resmi misalnya Camat sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah untuk kepentingan bagi pihak-pihak dalam kontrak.

Surat yang dinyatakan sebagai akta harus ditanda tangani dan dibuat untuk keperluan yang jelas. Karena hal itulah kedua akta ini serupa dengan perbedaan AJB dan PPJB sesuai dengan keperluannya.

Karena hal itulah surat yang dibuat tanpa ditandatangani dapat dikategorikan sebagai surat bukan akta. Beberapa contoh dari surat yang bukan akta seperti tiket, karcis dan beberapa surat tertulis lainnya.

Jenis surat atau akta ini dibuat berdasarkan pihak yang ditentukan undang-undang. Notaris, Hakim, Panitera, Juru Sita dan Pegawai Pencatat Sipil menjadi beberapa contoh pejabat yang diizinkan dan diatur menurut undang-undang.

Beberapa contoh akta yang otentik adalah surat perbal penyitaan, surat berita acara sidang, akta notaris, vonis, dan surat perkawinan. Selain itu, akta kelahiran dan kematian juga menjadi bagiannya.

Contoh dari akta dibawah tangan seperti surat perjanjian sewa menyewa rumah dan surat perjanjian jual beli. Beberapa surat dibuat bukan di hadapan pejabat juga masuk ke dalam akta dibawah tangan.

Jenis-Jenis Akta Dibawah Tangan

Selain contoh akta otentik dan akta di bawah tangan, maka ada beberapa jenis akta dibawah tangan yang perlu diketahui. Berikut ini beberapa jenis dari akta dibawah tangan sesuai dengan pembuatannya.

  1. Diketahui Dua Saksi dan Dilegalisasi Oleh Notaris

Jenis ini akan dijamin oleh Notaris jika kemudian hari mengalami masalah. Beberapa yang dijamin yaitu kepastian tanggal, benar dibuat dan ditandatangani oleh pihak bersangkutan secara resmi.

2. Diketahui Dua Saksi dan di Waarmerking Oleh Notaris

Artinya akan didaftarkan dalam register Notaris serta tidak menjamin tanda tangan dan tanggal asli pada saat itu juga. Notaris bisa saja dipanggil ke Pengadilan terkait kebenaran pendaftaran kontrak tersebut.

3. Diketahui Dua Orang Saksi

Berbeda dengan dua jenis sebelumnya yang melibatkan Notaris, jenis ini tanpa ada campur tangan Notaris. Kekuatan pembuktian jenis ini terletak pada para pihak dan dua saksi saja.

Contoh Akta Otentik dan Akta di Bawah Tangan

Akta otentik dan akta di bawah tangan tentunya banyak memiliki contohnya. Khusus akta otentik yang paling sering dibuat adalah perjanjian jual beli tanah dengan perjanjian tertentu di dalam kontraknya.

Dalam surat perjanjian jual beli tanah dilengkapi dengan waktu, hari, tanggal dan tempat penjual atau pembeli. Selain itu, nama Notaris juga akan menjadi salah satu yang tercantum di dalam perjanjian.

Kemudian, akan dilengkapi dengan luas tanah yang akan diperjualbelikan. Selain itu, dilengkapi dengan pasal-pasal yang berkaitan dengan perjanjian jual beli tanah dan syarat untuk dapat melakukannya. Kedua jenis akta ini memiliki banyak contoh yang sering Anda temui di kehidupan sehari-hari. Kegunaan dan kebutuhan dari contoh akta otentik dan akta di bawah tangan bisa menjadi alat bukti.

Baca Juga:

  1. Kekuatan Hukum Akta di Bawah Tangan dan Bagaimana Posisinya dalam Pembuktian di Pengadilan
  2. Inilah Syarat Formil dan Syarat Materiil untuk Akta Otentik

Konsultasikan Pada Justika Mengenai Akta Otentik dan Akta di Bawah Tangan

Justika bisa membantu kebingungan Anda mengenai akta otentik dan akta di bawah tangan melalui tiga layanan Justika, yaitu:

Konsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau hanya dengan Rp. 30.000 saja menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Dengan Konsultasi via Telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit hanya dengan Rp. 350.000 atau Rp. 560.000 saja selama 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Sementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam hanya dengan Rp. 2.200.000 saja (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.