Semua orang pasti sudah tahu bahwa pencarian terhadap perbedaan nikah siri dan nikah sah sangat populer belakangan ini. hal tersebut karena memang semakin banyak warga negara yang sudah dewasa dan ingin menjalin hubungan serius.

Namun ternyata terdapat beberapa kasus dimana hubungan tersebut berbeda keinginan, ada yang memang ingin langsung melakukan pernikahan sah atau resmi, dan ada juga yang ingin melalui jalur pernikahan siri.

Di samping dari itu juga ternyata cukup banyak pasangan yang ingin melakukan nikah siri dengan WNA. Mungkin karena pernikahan tersebut akan lebih nyaman dijalani atau lebih banyak manfaatnya.

Tentu tidak ada masalah jika seorang WNI ingin menikah siri dengan WNA, namun terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Agar pernikahan tersebut bisa berlangsung, maka kedua belah pihak harus memeluk agama islam.

Mengapa demikian? Hal itu karena memang pernikahan ini hanya ada dalam syariat, rukun, atau ajaran agama Islam sehingga sangat harus berkeyakinan Islam. Maka sangat tidak bisa jika ada pasangan yang ingin melakukan nikah siri beda agama.

Perbedaan Nikah Siri dan Nikah Sah

Pernikahan adalah suatu hal yang sangat sakral di tanah air Indonesia ini. Sehingga perbedaan nikah siri dan nikah sah ini sangat mungkin bisa menjadi pemicu utama terjadinya konflik besar dalam suatu hubungan rumah tangga.

Maka dari itu, sangat tidak bisa jika tidak ada suatu peraturan atau hukum yang mengatur hal sakral ini. Sehingga terdapat syariat atau hukum yang mengaturnya baik dari negara atau juga dari agama.

Hal ini yang ternyata menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat tentang pernikahan siri dengan pernikahan yang sah. Bagaimana tidak? Kedua cara perkawinan ini mempunyai aturan dan bahkan hak dari kedua belah pihak yang cukup jauh berbeda.

Namun tetap, pada dasarnya seluruh jenis pernikahan itu mempunyai tujuan utama yang mulia yakni mempererat hubungan dari kedua insan sehingga lebih terjaga. Dengan pernikahan maka cinta akan lebih terjaga karena ada ikatan sakral.

Meski demikian, Anda perlu untuk memahami apa perbedaan nikah siri dan nikah sah sehingga tahu jenis perkawinan mana yang cocok dengan hubungan Anda. Dengan begitu maka hubungan rumah tangga setelah perkawinan akan menjadi lebih harmonis.

Berikut Perbedaan Nikah Siri dan Nikah Sah

Jika Anda ingin tahu apa saja perbedaan antara pernikahan siri dan pernikahan yang sah, maka simak dengan seksama pembahasan tentang hal tersebut di bawah berikut.

1. Menikah Siri

Ciri khas yang paling menonjol dari pernikahan jenis ini adalah tidak diakuinya oleh negara. Maka dari itu, pasangan yang melakukan pernikahan jenis ini tidak akan mempunyai dokumen atau legalitas resmi dari negara.

Contohnya seperti tidak akan mendapatkan bukti menikah berupa akta atau buku pernikahan. Lalu pernikahan jenis ini juga tidak disertai dengan resepsi karena memang tidak mengundang ke masyarakat umum.

Lalu, perbedaan nikah siri dan nikah sah ini juga dilihat dalam hukumnya karena di dalam proses pelaksanaan menikah siri tidak di hadapan Petugas Pegawai Nikah (PPN). Secara singkatnya, pernikahan ini hanya diakui atau dianggap sah dalam agama Islam.

Maka dari itu kedua mempelai yang ingin menjalankan pernikahan jenis siri ini sangat wajib memeluk kepercayaan atau agama Islam. Jika tidak, maka diharuskan untuk mualaf atau berpindah kepercayaan lebih dulu.

2. Menikah Sah

Perbedan nikah siri dan nikah sah hanya sangat menonjol dalam segi legalitas dan perizinan saja. Menikah resmi atau sah di KUA jika dilakukan maka akan mendapat dokumen legal dan resmi dari negara yakni berupa buku nikah.

Lalu, pernikahan resmi atau sah ini biasanya selalu diikuti dengan perayaan resepsi pernikahan. Dimana banyak orang yang datang, makan bersama, bernyanyi, berpesta, dan lain sebagainya.

Tidak ada yang salah dari kedua jenis perkawinan diatas selama memang didasari dengan niat baik. Kedua jenis pernikahan tersebut biasanya dipilih sesuai dengan situasi dan kondisi dari kedua belah pihak.Namun secara garis besarnya, perbedaan nikah siri dan nikah sah ini sangat tidak harus dijadikan sebagai acuan atau pilihan. Contohnya membandingkan salah satu jenis pernikahannya lebih baik.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.