Ternyata tahapan penyelidikan untuk mengungkap kasus kriminal tidak bisa dilakukan dalam sekali gerak saja. Terdapat serangkaian kegiatan terkait agar sebuah kasus pelanggaran hukum dapat ditindak.

Penyelidikan akan dimulai apabila terdapat indikasi, laporan, dan perintah penyidik terhadap suatu tindakan kriminal. Apabila salah satu dari tiga tersebut tidak terjadi maka penyelidik tidak akan bergerak.

Mengapa penyelidik tidak bergerak karena tindakan secara autonomous tidak diperkenankan dalam perundangan Indonesia. Sehingga pihak berwajib perlu memiliki alasan untuk menegakkan hukum.

Ketika terjadi indikasi pelanggaran hukum misalnya dan ada pelaporan maka penyelidikan adalah hal yang perlu dilakukan. Jadi ini bisa berupa sebuah mitigasi maupun penyelesaian dari kasus tersebut.

Pada saat kondisi tersebut sudah terpenuhi maka tindakan penegakan hukum bisa mulai dilakukan. Tentu saja tindakan represif adalah opsi terakhir apabila terpaksa dilakukan oleh penegak hukum.

Jadi seorang terdakwa tindakan kriminal masih memiliki kesempatan dinyatakan tidak bersalah. Posisi tersebut membuat penegak hukum tidak bisa melakukan tindakan represif sebagai solusi tahapan awal penyelidikan.

Jadi dilakukan mediasi terhadap terdakwa apakah dia kooperatif atau tidak terhadap wewenang penegak hukum. Apabila ternyata orang bersangkutan melawan atau berusaha kabur tentu saja tindakan paksaan perlu dilakukan.

Terkait bagaimana sistematika penyelidikan ini berjalan akan kami jelaskan secara singkat. Jadi nantinya Anda bisa memahami konsep hukum dan tidak merasa canggung apabila menghadapinya.

Tahapan Penyelidikan Secara Sistematik Berdasarkan KUHAP

Terdapat perbedaan penyelidikan dan penyidikan jadi Anda memang harus jeli dalam mengetahui keduanya. Disini akan kami jelaskan mengenai bagaimana tahapan dalam melakukan penyelidikan sebuah tindakan kriminal.

Seperti sudah sedikit disinggung pada awal pembahasan bahwa tindakan ini baru akan berjalan apabila ada indikasi, laporan, dan perintah. Jadi tanpa adanya salah satu dari tiga hal tersebut proses penyelidikan tidak berjalan.

Kemudian tahapan penyelidikan selanjutnya pihak penyelidik akan menerima barang bukti dari pihak penyidik dan boleh mencari bukti tambahan jika memungkinkan. Setelah bukti terkait laporan dikumpulkan maka nantinya akan dipertimbangkan kembali.

Apakah ternyata kasus tersebut termasuk dalam pelanggaran hukum atau tidak sehingga perlu dilakukan penindakan. Apabila ternyata laporan tersebut tidak melanggar hukum maka proses berhenti disini.

Ketika ternyata ada indikasi pelanggaran hukum maka tahapan dalam penyelidikan akan dilanjutkan oleh pihak berwenang. Kemudian dari bukti terkumpul akan dicari siapa yang akan bertanggung jawab.

Ini adalah tujuan dari adanya proses sistematis dalam penyelidikan sebuah kasus kriminal. Jadi ini merupakan persiapan terhadap penindakan dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh pihak terkait tadi.

Tidak berhenti sampai disitu saja, proses ini masih akan berlanjut untuk memperkuat dan memperjelas perkara. Jadi masih cukup panjang hingga akhirnya seorang pelanggar bisa terjerat hukuman pidana.

Hal tersebut dilakukan agar nantinya orang yang bertanggung jawab adalah benar pelaku kejahatan. Jadi warga sipil tidak bersalah akan bebas dari ancaman dan potensi kesalahan dalam penentuan penindakan.

Karena proses penyelidikan sesuai KUHAP tentu saja harus mengedepankan asas tidak bersalah. Jadi semua orang dianggap tidak bersalah hingga bukti sudah menguatkan keterlibatannya dalam tindakan kriminal.

Tahapan Menetapkan Tersangka

Menetapkan seorang tersangka dari tindakan kriminal tidak boleh sembarangan tanpa adanya bukti dan saksi kunci. Jadi penyelidikan ini masih akan berlanjut sampai terbukti kuat bahwa terdakwa adalah tersangka.

Ada dasar hukum penyelidikan proses tahapan penyelidikan mengacu pada penggalian informasi tambahan untuk mencari saksi dan bukti agar kasus bisa terpecahkan secara sempurna. Pengambilan informasi dapat berasal dari instansi, badan, tempat, bahkan warga sekitar.

Jadi ketika ada pihak berwajib mencoba menggali informasi dari sebuah kasus diharapkan warga sipil juga kooperatif. Hal tersebut akan sangat berguna untuk mengungkap kebenaran dalam sebuah kasus.

Ketika tahapan penyelidikan sudah masuk pengumpulan informasi ini maka banyak hal dapat terjadi. Bisa saja ditemukan alibi yang meringankan atau memberatkan terhadap terdakwa sebuah perkara.

Petugas berwenang harus bergerak secara cepat karena proses ini tentu memiliki batas waktu sesuai perundangan. Jadi nantinya terdakwa tidak akan ditahan terlalu lama karena menunggu penyelidikan selesai.

Setelah semua alat bukti cukup kuat untuk mengungkap kebenaran maka pihak penyelidik akan membuat laporan. Laporan tersebut tentu saja berisi apakah terdakwa merupakan potensi tersangka atau bukan.

Apabila ternyata berdasarkan semua bukti ternyata terdakwa tidak terlibat maka dia bisa dibebaskan. Ketika ternyata bukti justru menguatkan terjadinya pelanggaran hukum maka kasus akan naik ke pengadilan.Ini adalah serangkaian proses yang kompleks dalam mengungkap sebuah kebenaran. Jadi tahapan penyelidikan memang cukup rumit, memakan waktu, dan tenaga hingga akhirnya kebenaran terungkap.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.