Semua proses penyidikan menurut KUHAP akan memiliki kekuatan hukum dan legalitas. Jadi pihak penegak hukum juga perlu menaati standar operasional prosedur agar memiliki kekuatan hukum.

Pada dasarnya penyidikan merupakan sebuah proses untuk memperjelas apakah sebuah tindakan merupakan pelanggaran hukum atau bukan. Bisa dengan cara investigasi hingga pengumpulan berbagai macam alat bukti.

Jadi disini penyelidikan adalah hal kedua setelah terdapat indikasi adanya tindakan pelanggaran hukum. Proses seperti ini akan berlangsung dalam waktu tertentu sesuai perundangan negara.

Cara yang dilakukan juga menggunakan pendekatan persuasif agar penegakan hukum bisa manusiawi. Namun bisa juga dengan tindakan represif apabila pihak terduga tidak bisa bertindak secara kooperatif.

Memang terdapat perbedaan penyelidikan dan penyidikan yang perlu dipahami oleh rakyat sipil. Tujuannya agar nanti memberikan kontribusi seperti kesaksian dan keterangan tambahan sifatnya tidak rancu.

Karena dengan miskonsepsi seperti itu tidak jarang masyarakat sipil ikut campur dalam ranah yang bukan urusannya. Jadi hal tersebut justru mengganggu investigasi dari pihak berwenang yang sudah sesuai prosedur.

Disini kami akan memberikan penjelasan secara ringkas mengenai penyelidikan dan penyidikan terhadap sebuah kasus. Jadi Anda masyarakat sipil bisa menempatkan diri pada posisi yang benar.

Pentingnya Menaati Proses Penyidikan Menurut KUHAP

Menaati proses penyidikan tidak hanya dilakukan oleh petugas berwajib saja namun seluruh masyarakat. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya tempering terhadap alat bukti dan kesaksian terkait.

Memang masyarakat memiliki peran sebagai pendukung dalam tahapan penyelidikan. Namun itu tergantung apakah pihak berwenang membutuhkan bantuan atau tidak dalam memecahkan sebuah perkara.

Misalnya ketika terjadi posisi vacum of suspect dan minimnya keterangan bukti maka masyarakat bisa menjadi penyedia informasi. Hal tersebut akan berdampak positif dalam kegiatan mengungkap sebuah kasus.

Namun ketika pihak berwajib masih mampu dalam mengumpulkan data dan alat bukti maka masyarakat sebaiknya menjadi pemerhati saja. Karena tidak jarang masyarakat yang terlalu aktif justru membawa dampak negatif.

Tanpa bermaksud mengganggu proses penyelidikan tampering terhadap bukti dan data dapat terjadi secara sengaja maupun tidak. Sehingga untuk mencegah hal tersebut terjadi keaktifan sipil juga perlu dijaga.

Sehingga sistem kerja dari pengungkapan sebuah kasus kriminal dapat terjadi secara kondusif dan sistematis. Ini tentu dapat membuat waktu pengungkapan menjadi lebih cepat dan akurat.

Tanpa adanya ketaatan warga sipil terhadap proses penyidikan menurut KUHAP tentu saja dapat mengganggu stabilitas. Justru ini nanti akan membuat kebenaran menjadi semakin jauh dari titik terang.

Sebagai warga sipil yang baik tentu memberikan dukungan penuh bagi aparat adalah tindakan terpuji. Namun terkadang hal tersebut harus dibatasi agar profesionalisme pihak berwenang tetap terjaga.

Nantinya akan ada porsi sendiri dimana rakyat sipil ikut berperan aktif dalam menyelesaikan sebuah masalah. Ini adalah alasan mengapa ketaatan pada peraturan juga diperlukan oleh warga sipil.

Bagaimana Proses Penyidikan Menurut KUHAP

Tahap penyidikan atau opsporing perlu dilakukan berdasarkan peraturan perundangan berlaku. Tujuannya adalah agar proses tersebut sifatnya mutlak, normatif, dan adil dalam proses penyelenggaraannya.

Sehingga dasar hukum penyelidikan juga perlu ditaati sebagai salah satu bagian rangkaian pengungkapan sebuah kasus. Proses awal setelah menerima laporan adalah melakukan penanganan awal tindak kejadian perkara.

Dengan mendatangi lokasi maka petugas dapat mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk melakukan investigasi. Hal berupa pemberhentian dan pemeriksaan terhadap terduga adalah standar operasi prosedur.

Jadi ketika terduga masih berada di lokasi maka pihak berwenang dapat melakukan pengamanan tersebut. Kemudian dilakukan investigasi lebih lanjut dengan melakukan penggeledahan, penyitaan, hingga penahanan.

Interogasi juga akan dilakukan pada pihak-pihak terkait guna memperjelas kasus kriminal. Tentu pelaksanaan proses penyidikan menurut KUHAP akan tetap dipatuhi dan dijadikan sebagai fundamental.

Pengambilan sidik jari dan foto terduga akan dilakukan sebagai tindakan preventif sekaligus investigasi lanjutan. Mencari potensi terduga lainnya juga dilakukan agar lebih luas dalam melihat kondisi situasi kriminal.

Setelah berbagai alat bukti, kesaksian, dan keterangan dikumpulkan maka pihak berwajib akan membuat laporan kasus. Laporan tersebut nantinya dapat diajukan ke pengadilan secara lebih lanjut.

Tujuannya untuk menentukan pertanggungjawaban terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh pelaku. Pengadilan nanti yang memutuskan seberapa berat vonis diterima oleh tersangka pelaku kriminal.Jadi penyelidik dan penyidik bukan penentu berat tidaknya hukuman bagi pelaku kriminal. Proses penyidikan menurut KUHAP harus berjalan secara sistematis dan terstruktur agar kasus cepat terpecahkan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.