Inilah Prosedur Peradilan Pidana Anak, Anda Wajib Tahu
Prosedur peradilan pidana anak ini tentu berbeda jauh jika dibandingkan dengan mekanisme pidana orang dewasa. Sebab, proses peradilan pidana yang melibatkan anak-anak ini harus ditangani secara khusus agar tidak menimbulkan trauma.
Selain itu, petugas juga harus mengedepankan nasib anak ketika dijatuhkan vonis bersalah oleh hakim serta jaksa. Sehingga, tersangka yang berusia dibawah umur ini tetap mendapat haknya, seperti belajar, bersekolah, dan lain-lain.
Jadi, dapat dikatakan bahwa hukuman kurungan badan adalah salah satu jenis sanksi paling berat yang harus diterima oleh anak dibawah umur. Sebab, ada beberapa upaya alternatif hukuman bagi anak selain penjara yang dapat diajukan oleh keluarga tersangka.
Akan tetapi, pengadilan berhak memutuskan apakah tersangka yang masih berusia dibawah umur ini ditahan dalam sel khusus atau tidak. Oleh karena itu, Anda wajib mengikuti prosedur peradilan pidana untuk tersangka yang masih berusia dibawah umur.
Jadi, petugas yang berwenang tentu mematuhi semua aturan dari Undang-Undang hukum anak. Apabila pengadilan memutuskan untuk langkah diversi atau musyawarah, maka keluarga tersangka dapat berdiskusi dengan korban untuk menemukan solusi atau jalan keluar.
Ini Dia Panduan Prosedur Peradilan Pidana Anak
Memang, prosedur peradilan pidana yang melibatkan anak dibawah umur ini lebih lama jika dibandingkan dengan orang dewasa. Sebab, untuk berkas yang dinyatakan lengkap atau P21 oleh jaksa ini membutuhkan waktu cukup panjang.
Pasalnya, prosedur peradilan bagi anak dibawah umur ini harus melewati beberapa tahapan-tahapan sesuai dengan Undang-Undang hukum yang berlaku. Diantaranya adalah sebagai berikut ini :
- Proses Pelaporan Perkara
Langkah pertama, pihak kepolisian mendapat laporan dari seorang korban akan berkoordinasi dengan unit terkait untuk mendalami kasus kriminal yang melibatkan anak dibawah umur.
Untuk korban, Anda wajib tahu cara melaporkan tindak pidana anak dibawah umur. Umumnya, pelaporan kasus yang melibatkan anak dibawah umur akan diproses oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (unit PPA).
- Proses Pemeriksaan Terduga Pelaku, Korban, dan Saksi
Langkah kedua, penyidik dari pihak kepolisian akan melakukan serangkaian pemeriksaan kepada terduga pelaku, korban, maupun saksi. Mungkin banyak orang yang belum tahu betul umur berapa anak bisa dipidana.
Seorang anak bisa saja menjalani penjara ketika berusia diatas 14 tahun. Dan perlu Anda ketahui juga, penyidik diperbolehkan menahan terduga pelaku dibawah umur maksimal 7 hari dan dapat diperpanjang 8 hari kemudian.
Penahanan hakim dan jaksa maksimal 5 hari dan dapat diperpanjang paling lama 5 hari kemudian. Hal ini telah sesuai dengan prosedur peradilan pidana anak yang berlaku di Indonesia.
Selain itu, terduga pelaku diperbolehkan untuk didampingi oleh orang tua, wali, maupun pengacara selama proses interogasi yang dilakukan oleh penyidik dari kepolisian.
- Proses Pemeriksaan Berkas
Prosedur peradilan tindak pidana selanjutnya adalah melimpahkan berkas-berkas kasus yang menjerat seorang terduga pelaku. Kemudian, jaksa akan melakukan proses pemeriksaan berkas yang berisi tentang hasil penyelidikan dan interogasi terhadap terduga pelaku.
Apabila berkas dinyatakan belum lengkap, maka kejaksaan akan mengembalikan berkas tersebut kepada pihak kepolisian. Jika dinyatakan lengkap, maka kasus dapat ditingkatkan ke tahap peradilan. Langkah ini telah sesuai dengan aturan hukum pidana anak yang berlaku di Indonesia.
- Langkah Pelimpahan Kasus ke Pengadilan
Langkah keempat, instansi hukum Negara yakni jaksa dan hakim akan melaksanakan sidang hingga putusan vonis perkara. Jaksa bertugas untuk menuntut terduga pelaku sesuai dengan pasal yang dilanggar.
Sedangkan, hakim bertindak untuk memutuskan vonis. Setelah putusan vonis, maka pihak terduga pelaku dapat mengajukan banding. Langkah banding ini dapat Anda ambil jika ancaman pidana penjara bagi anak dianggap terlalu berat atau merugikan pihak terduga pelaku.
Selain itu, Pihak tersangka dapat mengajukan penangguhan penahanan hingga diversi sebagai alternatif hukuman untuk anak selain penjara. Sehingga, hukuman pidana kurungan badan dapat dihindari dan diganti sesuai dengan alternatif hukum yang ditempuh kedua belah pihak.
Sesuai dengan aturan yang berlaku, seorang tersangka yang masih dibawah umur akan mendapat perhatian khusus dalam penentuan vonis di pengadilan. Sesuai dengan prosedur peradilan pidana anak, hakim akan tetap mengupayakan langkah diversi guna menjaga psikologis anak.
Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.
Konsultasi Hukum dengan Advokat Pilihan
15.000+ masalah hukum telah dikonsultasikan bersama kami
30 Menit Konsultasi via Chat
a part of
Konsultasi Hukum dengan Advokat Pilihan
15.000+ masalah hukum telah dikonsultasikan bersama kami
30 Menit Konsultasi via Chat
a part of
Konsultasi Hukum dengan Advokat Pilihan
15.000+ masalah hukum telah dikonsultasikan bersama kami
30 Menit Konsultasi via Chat
a part of
Konsultasi Hukum dengan Advokat Pilihan
15.000+ masalah hukum telah dikonsultasikan bersama kami
30 Menit Konsultasi via Chat
a part of