Meski sudah memiliki aturan jelas, adopsi anak tanpa pengadilan masih banyak dilakukan orang saat ini. Tujuannya masih serupa misalnya ingin cepat punya buah hati. Tapi sayangnya tidak mau melewati hukum.

Termasuk masalah seperti ingin menolong anak untuk memiliki tempat tinggal atau hidup layak. Kemudian diminta tinggal bersama dalam satu rumah. Jika tidak dilengkapi dengan prosedur secara hukum, maka dianggap ilegal.

Perlu dipahami melakukan hal ilegal tentang buah hati bisa dikenai pasal hukum. Tentu berkaitan dengan perlindungan sehingga hukumannya berat. Hal ini tetap dapat diberikan meskipun sebelumnya memiliki niat baik.

Apalagi dalam pembuatan surat adopsi anak, harus melengkapi beragam syarat. Tentu memperlihatkan seberapa layak calon orang tua mengurus buah hati. Jadi, tidak boleh sembarangan orang ingin melakukannya tanpa pengadilan.

Banyak orang memaksa melakukannya sehingga terkena masalah hukum berat. Apalagi jika terbukti kurang layak memberikan kehidupan atau finansial. Selain terkena hukuman pidana, denda yang berat bisa saja menanti.

Jika Anda ingin melakukan adopsi, tidak ada salahnya mengetahui dulu tentang aturan hukum. Tidak ketinggalan prosedur yang harus dijalani. Termasuk apa saja syarat utama sehingga bisa lolos melakukan permohonan.

Mengenal Ketentuan Adopsi Anak Tanpa Pengadilan

Disebabkan adopsi anak tanpa pengadilan merupakan ilegal, Anda harus melihat UU No. 23 Tahun 2022. Apalagi terdukung dengan PP No. 54 Tahun 2007. Keduanya mengatur secara jelas mengenai Perlindungan Anak.

Selain itu dalam Peraturan Kementerian Sosial juga dijelaskan kembali. Tidak lain dalam Peraturan Mensos No. 110 Tahun 2009. Aturan tersebut menjelaskan detail apa saja syarat yang wajib dilengkapi.

Adopsi anak tanpa pengadilan tidak bisa dilakukan karena tujuannya kurang dipahami. Padahal adopsi sejatinya membuat kehidupan buah hati semakin baik. Ditambah lagi tidak boleh memutuskan hubungan dengan orang tua kandung.

Kalau tidak secara resmi, bisa saja ada hal yang tidak diinginkan terjadi. Misalnya tidak boleh bertemu orang tua atau keluarga kandungnya. Ditambah lagi dengan potensi buruk lainnya yang menyebabkan kegaduhan.

Selain itu jika adopsi anak tanpa pengadilan, umur calon orang tua kurang jelas. Kalau menurut jalur resmi, minimal berumur 25 tahun. Tentu maksimal 45 tahun sehingga merupakan umur yang baik.

Ditambah tidak boleh asal ingin mengangkatnya melainkan harus ada maksud jelas. Misalnya sudah tidak dapat memiliki buah hati atau sebelumnya sudah pernah mengangkat. Tentu akan membantu prosesnya lebih lancar.

Bila ingin tetap memaksa adopsi anak tanpa pengadilan, Kemensos dan Dinsos tidak akan tinggal diam. Pastinya akan ada ketegasan agar berhenti melakukannya. Termasuk mendapat laporan atau somasi dari pihak berwajib.

Selain dilengkapi dengan syarat sebelumnya, Anda juga harus memperhatikan soal biaya adopsi anak di pengadilan. Jadi, tidak semudah itu melakukan pengangkatan. Meski begitu wajib dilakukan karena memang jalurnya resmi.

Perlunya Pengawasan Setelah Anak Diadopsi Orang Tua

Melakukan adopsi anak tanpa pengadilan memang terbilang cukup berbahaya bagi banyak pihak. Khususnya untuk sang buah hati karena tidak memiliki pengawasan jelas. Belum tentu orang tua angkatnya tersebut memang baik.

Disini bukan hanya berkaitan dengan kelayakan berupa harta atau aset untuk menghidupi buah hati angkat. Melainkan bagaimana kondisi kesehatan calon orang tua. Di mana seharusnya sehat secara jasmani dan rohani.

Tentu banyak kasus adopsi anak tanpa pengadilan atau diam-diam akibatnya buruk. Misalnya memang kaya raya tapi kondisi kejiwaan kurang stabil. Akibatnya sangat buruk bagi perkembangan bahkan hidup sang buah hati.

Tidak heran orang tua wajib memiliki surat keterangan kesehatan rumah sakit. Tentu wajib melewati prosedur dan tes kesehatan resmi. Jadi, kebahagiaan anak setidaknya dapat terjamin karena calon orang tua sehat.

Selain itu adopsi anak tanpa pengadilan juga akan menyulitkan Dinsos dan Kemensos. Padahal seharusnya mengetahui bagaimana kondisi setelah pengangkatan buah hati. Bukan hanya sesekali melainkan seterusnya diawasi.

Kalau adopsi anak tanpa pengadilan, bisa saja berakibat buruk. Misalnya buah hati dibawa menuju daerah yang jauh dan pihak terkait kehilangan kontak. Kalau ada keadaan gawat, maka tidak bisa membantunya.

Bila serius melakukan adoption, tidak ada salahnya cek contoh surat adopsi anak dari pengadilan. Tentu melihat apa saja syarat dan prosedur yang dilakukan. Termasuk persetujuan apa yang membuat permohonan sukses.
Kalau ingin lebih mudah memahami setiap detail dan ketentuan, pastikan mencari advokat. Terutama yang sudah ahli dan berpengalaman mengenai masalah adoption. Hasilnya paham aturan adopsi anak tanpa pengadilan dengan baik.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.