Langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip yang sudah ditentukan memiliki beberapa cara. Bank syariah sendiri adalah bank yang beroperasi berdasarkan prinsip ekonomi syariah.

Terdapat lima prinsip yang seharusnya dipegang oleh perbankan dengan konsep syariah. Pertama adalah prinsip simpanan murni atau al-wadi’ah. Pada prinsip ini, nasabah bisa menyimpan uang dengan tujuan investasi.

Hampir sama seperti deposito, nantinya nasabah akan memperoleh bonus karena dana yang disimpan digunakan untuk kegiatan usaha. Tentu ada langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip ini.

Prinsip kedua adalah bagi hasil atau biasa disebut sebagai syirkah. Secara sederhana, sistem ini memungkinkan adanya pembagian keuntungan antara penyedia dan pengelolanya. Terdapat tiga pihak yang terlibat pada prinsip ini.

Yaitu penerima dana, pihak bank, dan nasabah pemberi dana. Terdapat aturan hukum prinsip bagi hasil dalam bank syariah, lebih jelasnya ada di dalam undang-undang dan aturan terkait. Sehingga, sistemnya memiliki legalitas kuat.

Prinsip ketiga yang dimiliki oleh bank syariah adalah jual beli. Dalam prinsip ini terdapat aturan khusus yang menjelaskan dan menerapkan bagaimana cara jual beli. Pihak bank akan membeli barang untuk nasabah.

Kemudian, kembali menjualnya kepada nasabah dengan harga beli ditambah dengan keuntungan (margin). Jika ada ketidaksesuaian, maka Anda bisa menempuh langkah-langkah tertentu sesuai hukum.

Prinsip keempat adalah prinsip sewa yang dibagi menjadi sewa murni serta gabungan sewa murni dan beli. Sedangkan prinsip kelima adalah prinsip jasa, termasuk di dalamnya adalah layanan non-pembiayaan.

Simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui langkah hukum yang dimaksud.

Langkah Hukum Jika Bank Syariah Tidak Sesuai Prinsip

Dalam setiap kegiatan perbankan, tentunya tidak lepas dari masalah hukum. Bahkan pada bank syariah juga masalah hukum pasti terjadi. Terutama masalah yang menyalahi prinsip pada akad.

Oleh sebab itu, nasabah perlu mengetahui tentang langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip. Tujuannya adalah agar Anda tidak merasa bingung saat masalah tersebut terjadi.

Sehingga, Anda bisa langsung bergerak dan melakukan tindakan yang tepat. Dalam hal prinsip sederhana yang berhubungan dengan akad dan tidak menimbulkan kerugian besar, maka Anda bisa membatalkan akad tersebut sepihak.

Tapi, lain halnya jika kerugian yang ditimbulkannya sudah besar. Maka Anda bisa langsung membawa perkara tersebut ke Pengadilan Agama. Hal ini yang menjadi perbedaan bank syariah dan bank konvensional.

Sebab, Anda harus menyelesaikan perkara tingkat pertama di Pengadilan Agama dan buka Pengadilan Umum. Untuk tata cara melakukan gugatan dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Mendaftar Gugatan

Langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip yang pertama adalah mendaftarkan gugatan ke Pengadilan Agama. Pendaftaran dilakukan di kepaniteraan PA. Kemudian, Anda akan diminta membuat surat gugatan.

Gugatan tersebut dapat ditulis sendiri oleh Anda sebagai penggugat atau dengan mengisi blanko gugatan yang memang sudah disediakan. Sehingga, Anda tidak perlu lagi merasa bingung atau untuk membuat surat gugatan.

Blanko ini seperti sebuah dokumen berisi identitas pihak tergugat dan penggugat, ringkasan perkara, dan tuntutan.

2. Proses Pemeriksaan Kelengkapan

Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan berbagai kelengkapan berkas yang sudah diajukan. Sebelum melanjutkan ke proses selanjutnya, berkas yang Anda berikan tentu harus lengkap.

Proses ini dilakukan oleh panitera. Jika memang di terima, maka Anda akan dihubungi untuk proses selanjutnya.

3. Penetapan Hakim Serta Menunjuk Panitera Pengganti

Setelah berkas semua sesuai, maka pengadilan menetapkan hakim yang nantinya bertugas. Tidak hanya itu saja, panitera juga akan ditunjuk yang baru untuk kasus tersebut.

4. Memeriksa Pendahuluan

Hakim dan pihak yang nantinya akan menangani kasus anda, memeriksa pendahuluan terlebih dahulu. Mereka memastikan semuanya sesuai dengan dasar hukum bank syariah.

5. Menetapkan Sidang dan Pemanggilan Pihak Terkait

Proses selanjutnya adalah menetapkan jadwal sidang terlebih dahulu serta memanggil pihak terkait. Jika pada saat pemanggilan pihak tersebut ingin tetap melanjutkan kasus, maka akan ada langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip.

6. Pembuktian

Dalam proses sidang, kedua belah pihak bisa saling memberikan bukti kepada hakim. Pastikan bukti yang Anda siapkan kuat agar berbagai tuntutan bisa terpenuhi. Jika tidak, maka pastikan Anda tidak mengalami kerugian.

7. Putusan

Terakhir, adanya putusan oleh hakim. Jika hasil putusan dianggap tidak memuaskan dan tidak adil bagi anda, maka Anda bisa mengajukan banding.Dalam perkara bank syariah memang cukup kompleks. Sebab, Anda harus melalui berbagai tahap hingga benar-benar selesai. Agar hasil putusan lebih maksimal, maka lakukan langkah hukum jika bank syariah tidak sesuai prinsip dengan benar.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.