Mengenal hukum suami tidak mengurus istri sakit sangat penting dipahami dalam hubungan rumah tangga. Apalagi meski sudah menikah, seringkali pikiran belum dewasa. Misalnya pria yang banyak bermain bersama temannya.

Belum lagi jika memiliki hobi yang dilakukan seharian penuh. Bahkan sering sekali meninggalkan pasangannya meski dalam kondisi kurang sehat. Tentu jika melihat dari kondisi basic saja sudah dipastikan salah besar.

Apalagi sebagai kepala keluarga, punya tanggung jawab besar dalam mengurus setiap orang terkasih. Termasuk istrinya yang sehari-hari punya jasa besar. Jadi, saat kondisi kurang sehat tersebut merawat merupakan hal baik.

Meski begitu kondisi di mana suami meninggalkan istri yang sakit tetap saja terjadi. Hal ini disebabkan karena dianggap dapat mengurus diri sendiri. Termasuk kurang terlalu paham mengenai hukum dan aturan.

Apabila Anda menolak bisa saja tergolong orang yang durhaka pada pasangan, jangan diremehkan. Apalagi jika terdapat dosa besar jika melakukannya. Termasuk pengorbanan yang dapat diingat selamanya oleh keluarga tercinta.

Terlebih untuk menghindari rasa dendam atau kurang percaya dari pasangan. Banyak efek negatif akan Anda terima apabila meremehkan masalah tersebut. Baik untuk kondisi hukum, efek di masyarakat sampai hubungan cinta.

Mengenal Hukum Suami Tidak Mengurus Istri Sakit

Bahtera rumah tangga merupakan hal yang rumit. Apalagi bagi wanita karena punya banyak tugas. Melihat hal ini, harus ada hukum suami tidak mengurus istri sakit karena mengalami penurunan fungsi tubuh.

Hal ini memang sangat mungkin terjadi sampai istri jatuh sakit. Meski begitu bisa tetap menjalankan tugasnya sehari-hari. Contohnya melayani suami, anak dan keluarga sehingga jasanya tergolong sangat besar.

Tidak mengurus istri bila sakit tentu saja adalah sesuatu yang pastinya haram. Saat suami sakit, dia juga mengurus dengan sepenuh hati. Jadi, hal ini akan berlaku baik antara pihak wanita maupun pria dalam pernikahan.

Terlebih meskipun termasuk penyakit sederhana, perhatian adalah kunci kekuatan rumah tangga. Suami juga memiliki lebih banyak kebaikan untuk pasangannya. Tugas utamanya bukan hanya sekedar mencari uang saja.

Hal ini berlaku pada hukum baik menurut agama maupun hukum yang berlaku umum. Apalagi dalam agama, Istri memiliki kedudukan yang mulia. Termasuk sebagai ibu dari anak-anak dan menjadi bagian penting.

Ditambah lagi dalam agama Islam, memuliakan pasangan merupakan hal yang diwajibkan. Jadi, kalau meninggalkan saat keadaan sakit, maka mendapat dosa besar. Bahkan dianggap menolak memberikan nafkah yang benar.

Sementara itu dalam hukum umum, ada kemungkinan sang suami bisa mendapat tindak pidana. Terutama karena menolak memberi perhatian pada pasangan. Apalagi kalau ternyata sakitnya bertambah parah dari sebelumnya.

Terlebih menurut hukum suami tidak mengurus istri sakit, bisa diganjar denda. Bahkan kalau pasangan sudah tidak tahan, bisa meminta bercerai. Termasuk meminta beragam syarat karena kurang diperhatikan selama ini.

Akibat Kalau Istri Ditinggal Saat Sakit

Kita sudah tahu sebelumnya hukum suami tidak mengurus istri sakit akan mendapat dosa besar. Penyebabnya karena saat masih dalam status perkawinan, perlu memberi perhatian. Termasuk nafkah batin untuk pasangan.

Kalau menolak memperhatikan, artinya melakukan pelanggaran besar dalam agama. Selain itu kalaupun sedang berusaha untuk diceraikan, hindari meninggalkan begitu saja. Melainkan perlu membantu agar sembuh.

Sekarang menggunakan hukum suami tidak mengurus istri sakit juga bisa pada pasangan yang mengalami penyakit reproduksi. Misalnya ada kondisi bisa memiliki anak. Boleh diceraikan tapi harus dengan jalan baik-baik.

Sementara itu kalau penyakitnya biasa saja, akibatnya buruk dalam rumah tangga. Misalnya wanita akan melakukan hal serupa jika prianya sedang kurang sehat. Meski salah tapi sering diwajarkan karena perlakuannya serupa.

Selain itu meski sudah mendapat hukum tentang penelantaran tersebut, pria bisa mendapat hal yang buruk. Contohnya wanita tidak lagi perhatian padanya. Termasuk melakukan tugasnya dalam rumah tangga sembarangan.

Tidak menutup kemungkinan sikapnya bertambah buruk dengan berjalannya waktu. Misalnya merasa dikhianati dengan perjuangannya selama ini dalam pernikahan. Begitu juga tidak mempercayai lagi pasangan dalam waktu lama.

Bahkan jika sakit lagi, malahan meminta bantuan pada orang lain Inilah alasan mengapa hukum suami tidak mengurus istri sakit tidak boleh dilanggar. Apalagi selain rumah tangga memburuk, bisa menjadi kebiasaan.
Setelah melihat bagaimana aturan yang berlaku, tentu hindari untuk meninggalkan pasangan. Hal ini sebenarnya berlaku baik pihak laki-laki dan perempuan. Jadi, hukum suami tidak mengurus istri sakit harus dijalankan.

Konsultasikan pada Justika Tentang Masalah Rumah Tangga

Beberapa orang terkadang masih bingung mengenai hukum suami tidak mengurus istri sakit. Untuk itu Anda bisa bertanya pada mitra advokat Justika yang sudah berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidangnya. Konsultasikan permasalahan Anda terkait beberapa hal tersebut melalui layanan berbayar Justika, seperti:

Konsultasi Chat

Konsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau hanya dengan Rp 30.000 saja menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Konsultasi via Telepon

Dengan  Konsultasi via Telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit hanya dengan Rp 350.000 atau Rp 560.000 selama 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Konsultasi Tatap Muka

Sementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.