Siapa ingin terlibat perselisihan di jalan raya? Tentu saja sebagai pengguna fasilitas umum tersebut sebisa mungkin menghindari kejadian serupa. Namun, bagaimana jika tanpa sengaja Anda menjadi bagian dari itu?

Sebuah skenario terburuk bisa terbayangkan akan ada adu dengan kehebohan sekitar, dan jangan lupa jika salah satu pihak atau keduanya sudah tersulut emosi maka kekerasan fisik di jalan mungkin terjadi.

Konflik atau perselisihan sendiri kerap muncul karena berbagai faktor. Seperti, dua pengemudi motor atau mobil tidak sengaja saling bersenggolan sehingga dapat membahayakan orang lain.

Kesalahpahaman setelahnya juga masih menjadi masalah serius ketika ingin meredakan situasi yang terus memanas. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki suasana hati serta kondisi berbeda saat itu.

Pelampiasan emosi mungkin saja merupakan tekanan dan beban pikiran yang sudah ditahannya sejak awal mengendarai. Terlibat perselisihan di jalan raya memancing amarahnya keluar.

Belum lagi jika masing-masing pihak bersangkutan berpegang penuh pada pendapatnya, dan menyalahkan satu sama lain. Namun, yang lebih parah adalah ketika mulai hakim sendiri.

Maka dapat dibayangkan seperti apa ricuhnya lokasi saat itu, dengan bising kemacetan, teriakan orang dan sekitarnya.

Alasan Mengapa Mudah Tersulut Emosi

Mudah tersulut emosi, nyatanya menjadi faktor terbesar seseorang terlibat perselisihan di jalan raya. Dan harus diperhatikan jika segala bentuk perbuatan pastinya memiliki sanksi.

Entah dari pihak yang memang bersalah, atau tertuduh, keduanya bisa saja terjerat pasal pelaku penganiayaan di jalan jika terbukti melakukan kekerasan terhadap orang lain.

Untuk itu, ada beberapa alasan umum seseorang menjadi sangat emosian.

  • Pertama, orang itu mungkin saja memiliki waktu tidur yang kurang. Sehingga lelah langsung menekan tombol amarahnya hingga melampiaskannya.
  • Kedua, tidak dapat dipungkiri terkadang panik dapat meningkatkan emosi seseorang. Bahkan tidak jarang berbicara tidak sepantasnya tanpa sadar. Karena kasus seperti menabrak pengemudi lain sudah pasti tahu seberapa fatalnya.
  • Ketiga, terlibat perselisihan di jalan raya karena tidak mematuhi peraturan berkendara. Sudah dipastikan dapat menyebabkan adu mulut berkepanjangannya jika salah satunya tidak ingin mengaku.
  • Keempat, seseorang sedang memiliki hari yang buruk. Sehingga beban pikirannya bertambah pada konflik yang sedang terjadi.
  • Kelima, waktu masing-masing perjalanan pengemudi berbeda. Ada yang mengharuskannya segera sampai lokasi dan tidak. Perbedaan inilah yang sering memunculkan ajang salip-menyalip.

Terlibat perselisihan di jalan termasuk salah satu kasus yang tidak pernah ada habisnya, karena itu perlu adanya kesadaran dari masyarakat sendiri.

Terlibat Perselisihan di Jalan Raya? Begini Mengatasinya

Pembahasan selanjutnya berhubungan erat dengan prosedur awal dari langkah hukum jika jadi korban main pukul di jalan. Kini Anda membayangkan situasi dimana telah terjadi perdebatan antara dua belah pihak.

Masing-masingnya tidak ada yang ingin mengalah, merasa dominan dengan pendapat satu sama lain. Belum lagi, bila ada oknum yang gemar memprovokasi keadaan menjadi lebih panas.

Perlu diingatkan, terlibat perselisihan di jalan raya dapat memancing orang yang ada disekitar mendekat. Entah pedagang, pengemudi lainnya, atau bahkan hanya oknum iseng.

Karena itu, siapa yang berhak memutuskan pihak mana benar dan salah? Jawabannya hanyalah pihak berwajib yaitu polisi. Segera membawa kasus tersebut melalui jalur hukum resmi agar dapat ditindaklanjuti.

Dengan begitu dapat meminimalkan bahkan menghindari terjadinya kekerasan karena terlibat perselisihan di jalan raya yang dapat melukai, atau membahayakan nyawa seseorang.

Menjaga Sikap di Tengah Perselisihan

Penting agar Anda atau orang lain dapat menjaga sikap ketika berada di publik, termasuk menghadapi situasi genting seperti saat di jalan raya. Perilaku ini terbilang sangat baik bila bisa diterapkan.

Karena, selain bisa memberikan energi positif pada sekitar, Anda juga telah ‘menyelamatkan’ keadaan tidak memanas. Dengan merespon setiap penjelasan pengguna jalan lain ketika terlibat perselisihan di jalan raya.

Menjadi pendengar yang baik bukan berarti mengalah tentang siapa salah dan benar, namun lebih menghormati cerita sudut pandangnya.

Merespon dengan senyuman dan anggukan kecil juga bisa sedikit meredakan suasana. Setidaknya, pihak lain mengerti Anda tidak ingin menyulut emosi dan memilih tenang.

Jika sudah begitu, dan kini giliran Anda berbicara, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu sebelum mengutarakan pendapat. Yang terpenting adalah jangan terlihat seakan ingin menghakimi.

Menyarankan untuk langsung membawa perkara pada pihak berwajib agar segala keputusan persoalan karena terlibat perselisihan di jalan lebih adil.

Dapat menghindari segala bentuk kekerasan tentu saja dapat membuat segalanya menjadi lebih mudah. Terlibat perselisihan di jalan raya masih dapat diselesaikan dengan tenang, jika menerapkan aturan bersosial dan hukum berlaku.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.