Minimnya masyarakat yang tahu sanksi hukum bagi pelaku cat calling mulai sekarang harus diketahui agar tidak merugikan bagi korban. Seiring berjalannya waktu, kasus catcalling semakin meningkat tanpa disadari oleh orang-orang.

Aksi catcalling merupakan pelecehan seksual yang umumnya dialami kaum perempuan di tempat publik. Bisa dikatakan pelecehan cat calling ketika pelaku menggoda Anda ketika berada di jalan, fasilitas umum, dan kafe.

Khususnya bagi generasi milenial yang masih sering memandang sebelah mata aksi pelecehan. Melihat seiring berjalannya waktu ada pertambahan korban catcalling secara tidak disadari, Anda harus menemukan sanksinya secara jelas.

Adapun langkah hukum menghadapi cat calling dengan pemberian sanksi yang bisa membuat pelaku bersalah dan menghentikan aksinya. Agar tidak menjadi korban catcalling, inilah beberapa sanksi hukum tindakan pelecehan.

Jangan sampai lewatkan penjelasan kami karena bisa membantu Anda lebih aware atau waspada terhadap kejahatan pelecehan seksual. Yuk simak sanksi yang bisa digunakan untuk menghukum para pelaku catcalling berikut ini.

Sanksi Hukum Bagi Pelaku Cat Calling

Secara umum, kasus pelecehan seksual di Indonesia belum mampu diatasi secara baik oleh masyarakat sendiri maupun pemerintah. Namun berbagai upaya telah ditetapkan demi mencegah catcalling kembali terjadi bagi kaum perempuan.

Pertama, sanksi yang bisa diberlakukan bagi pelaku kekerasan seksual baik verbal ataupun non verbal melalui hukum pidana. Berlakunya sanksi ini membuat seluruh pelaku harus menjalani hukuman setimpal sesuai dengan pelanggaran.

Dalam menentukan hukuman melalui pidana, pelaku akan dilihat dari jumlah pelanggaran terhadap aturan yang dilarang. Hal ini bertujuan untuk menyelesakan pelecehan seksual melalui jalur hukum secara jelas dan adil.

Sanksi hukum bagi pelaku cat calling dengan pidana juga dapat ditentukan oleh pihak berwajib sesuai pasal-pasal dan aturan yang berlaku. Pelanggaran dan hukuman bagi pelaku akan diputuskan oleh hakim.

Di Indonesia banyak ditemukan kasus pelecehan atau kekerasan seksual secara verbal atau non verbal. Jika dilihat dari artinya, pelecehan verbal merupakan perkataan kotor yang bikin korban menjadi dilecehkan.

Sebaliknya, pelecehan non verbal merupakan bentuk kekerasan yang dilakukan pelaku melalui sentuhan. Sayangnya di Indonesia kejadian tersebut masih terjadi sampai detik ini khususnya bagi kaum remaja generasi milenial dan Z.

Hukuman Perdata Bagi Pelanggar Kekerasan Seksual

Ada berbagai pasal untuk tindakan cat calling demi meminimalisir agar tidak dialami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain melalui hukum pidana, ada hukuman perdata yang dapat ditujukan kepada pelanggar catcalling.

Berlakunya hukum perdata dalam pelecehan seksual juga dibagi menjadi dua, yaitu publik dan privat. Tentunya dalam pelecehan seksual seluruh hal bersifat malah dilecehkan, sehingga bisa dihukum sesuai jauhnya pelaku melanggar.

Tujuan sanksi hukum bagi pelaku cat calling supaya pelanggar merasa bersalah langsung tidak mengulangi kembali perbuatannya. Dikarenakan kekerasan seksual bertolak belakang dengan norma agama atau kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Bila korban belum puas dan merasakan banyak kerugian, tentunya ada sanksi lain yang cocok diterapkan bagi pelaku. Inilah beberapa sanksi menarik yang aman dari aturan ketika korban belum menerima keadilan.

Sanksi Sosial Bagi Pelaku Catcalling

Sudah tahu apa itu cat calling, dari tindakan ini otomatis merugikan korban secara langsung. Agar lebih adil, korban bisa memberikan beberapa sanksi sosial untuk pelaku catcalling supaya jera dan malu.

  1. Menyebarkan Nama Pelaku

Cocok diterapkan guna memberikan efek jera bagi pelaku catcalling, Anda tidak perlu takut dalam menyebarkan namanya. Dengan menyebarkan nama pelaku pelecehan seksual otomatis bisa membuat malu pihak pelanggar.

  1. Meminta Maaf Secara Resmi

Akibat tindakan cat calling banyak membuat korban menjadi trauma dan merasakan kerugian jangka panjang. Demi menegakkan keadilan, pelaku bisa dihukum dengan memberikan pernyataan minta maaf secara resmi.

Agar tidak mengulangi perbuatannya lagi, pelaku harus dihukum meminta maaf melalui media online yang saat ini banyak digunakan masyarakat. Dengan menerapkan sanksi ini, otomatis membuat pelaku akan sadar kesalahannya.

  1. Mengucilkan Pelaku 

Terakhir, apabila pelaku melakukan tindakan kejahatan seksual, sanksi sosial yang pantas diterima adalah pengucilan. Cara terbaik agar pelaku jera bisa dilakukan korban yaitu menajak masyarakat mengucilkan pelanggar agar membebani hidupnya.Bagi korban yang menerima kejahatan seksual, itulah beberapa sanksi bisa diterapkan bagi pelaku catcalling. Adanya sanksi hukum bagi pelaku cat calling dijamin diterapkan demi membuat korban menerima keadilan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.