Tidak sedikit orang yang masih merasa kebingungan mengenai pasal pelecehan secara verbal. Pelecehan seksual dapat dibagi menjadi dua yaitu pelecehan secara verbal dan nonverbal.

Secara sederhana pelajaran secara verbal yaitu adalah bulan dengan menggunakan lisan sedangkan pelecehan non verbal adalah pelecehan yang melibatkan kontak fisik. Dalam beberapa tahun terakhir isu mengenai pelecehan seksual secara verbal kembali menjual.

Salah Satunya yaitu karena adanya beberapa pabrik figur yang menyuarakan mengenai isu satu ini. Salah satu public figure yang sangat Lantang dalam menyuarakan isu mengenai pelecehan seksual secara verbal adalah Cinta Laura.

Jenis jenis pelecehan verbal di tempat umum bisa dikatakan sangat beragam. Bahkan bagi beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sedang mengalami pelecehan seksual secara verbal.

Salah Satu alasan utamanya yaitu adalah pendidikan seksual di Indonesia masih bisa dikatakan sangat rendah. Ini juga merupakan salah satu yang banyak disuarakan oleh banyak kaum perempuan di Indonesia.

Padahal menurut beberapa orang, edukasi mengenai pelecehan seksual ini sangat penting. Karena sampai saat ini masih banyak sekali anak kecil yang tidak diberikan edukasi seksual dengan baik sehingga sangat parah terjadi pelecehan seksual di tempat umum.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pelecehan Secara Verbal di Tempat Umum?

Pelecehan secara verbal sering terjadi di tempat-tempat umum bahkan di jalanan yang ramai dengan orang. Oleh karena itu sangat penting bagi Anda untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil ketika mengalami pelecehan secara verbal di tempat umum.

  1. Menyatakan keberatan Anda

Salah satu hal yang yang harus Anda lakukan ketika mengalami pelecehan secara verbal di tempat umum yaitu adalah menyatakan keberatan. Anda bisa menegur orang tersebut dan memunculkan keberatan tentang apa yang dilakukan.

  1. Berpindah ke tempat yang lain

Tindakan lain yang perlu dilakukan ketika teguran Anda tidak dihiraukan yaitu adalah dengan cara berpindah ke tempat lain. Carilah tempat lain yang nyaman dan juga terhindar dari orang-orang yang melecehkan Anda.

  1. Membuat laporan secara resmi

Sanksi hukum pelaku pelecehan verbal sudah jelas tertera di dalam undang-undang. Oleh karena itu Anda bisa membuat laporan Resmi kepada pihak berwajib agar dilakukan tindakan lanjutan.

Akan tetapi sayangnya masih banyak orang yang tidak berani bersuara ketika mengalami pelecehan secara verbal. Padahal, ini sangat penting untuk dilakukan agar nantinya para pelaku dapat ditindak dan tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Pasal Pelecehan Secara Verbal

Sebenarnya Masih ada pro kontra mengenai pasal yang digunakan untuk menjerat para pelaku pelecehan secara verbal. Ada pakar hukum yang menyatakan bahwa pasal yang paling tepat yaitu adalah pasal 218 KUHP.

Akan tetapi beberapa pakar hukum yang menyatakan bahwa pasal yang tepat digunakan untuk menjerat pelaku Pelecehan secara verbal yaitu adalah pasal 315 KUHP tentang penghinaan ringan. 

Menurut beberapa sumber pasal pelecehan secara verbal di tempat umum lebih tepat menggunakan pasal 218 KUHP. Menurut pasal ini hukuman maksimal yaitu adalah 2 tahun 8 bulan penjara atau denda maksimal Rp4.500. 

Hukuman mengenai pelecehan secara verbal di tempat umum memang ada di undang-undang. Akan tetapi memang untuk membuktikan adanya pelecehan secara verbal itu sedikit sulit. Hal ini juga yang menyebabkan aparat penegak hukum sulit menindak para pelaku pelecehan secara verbal.

Oleh karena itu sangat diharapkan peran aktif dari masyarakat untuk melaporkan jika mengalami pelecehan secara verbal di tempat umum. Cara melaporkan kasus pelecehan verbal sebenarnya mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja.

Pelecehan secara verbal biasanya terjadi pada kaum perempuan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada kaum laki-laki. Jadi anggapan mengenai bahwa hanya kaum perempuan yang mengalami pelecehan secara verbal adalah salah.

Dengan adanya banyak sekali public figure yang menyuarakan mengenai penolakannya terhadap belajar secara verbal semoga pemerintah semakin fokus untuk mengatasi isu satu ini. 

Pemerintah harus menindak tegas para pelaku agar memberi rasa nyaman bagi para kaum perempuan yang sering menjadi korban pelecehan secara verbal. Apalagi sudah jelas ada pasal pelecehan secara verbal di tempat umum di dalam undang-undang.

Diskusikan Dengan Justika Mengenai Masalah Pelecehan Verbal

Banyak yang tidak paham bahwa pelecehan juga bisa terjadi secara verbal. Untuk itu, Justika siap membantu kebingungan hingga permasalahan Anda mengenai pelecehan yang terjadi secara verbal melalui beberapa layanan berikut ini: 

Layanan Konsultasi Chat

Kunjungi laman ini, kemudian ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Layanan Konsultasi via Telepon

Apabila fitur chat tidak mengakomodir kebutuhan, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi via telepon dari Justika. Dengan layanan ini, Anda bisa mengobrol dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 atau 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Layanan Konsultasi Tatap Muka

Selain telepon dan chat, Anda juga dapat berdiskusi dan berkonsultasi secara langsung dengan para Mitra Advokat Justika mengenai langkah hukum rekayasa laporan keuangan lewat layanan Konsultasi Tatap Muka. Lama diskusi sekitar 2 jam (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.