Ada banyak sekali jenis bisnis yang dapat dikembangkan di tanah air, salah satunya ialah joint venture. Apa itu joint venture? Joint venture memang menjadi Istilah yang mungkin masih belum familiar bagi sebagian orang, terutama mereka yang kurang berminat dengan dunia bisnis.

Padahal ada beberapa perusahaan besar yang membangun bisnis dalam konsep joint venture sendiri. Selain itu, terdapat sejumlah keuntungan bisa diperoleh apabila menerapkan istilah tersebut dalam usaha.

Jika Anda tertarik dalam dunia bisnis, tidak ada salahnya untuk mengenali dan memahami pengertian joint venture hingga cara kerja dari istilah tersebut. Terutama jika hendak mengembangkan bisnis atau ekspansi dengan cara lebih mudah namun tetap legal.

Apa Itu Joint Venture

Apa yang dimaksud dengan joint venture? Joint venture adalah istilah yang menunjukkan usaha gabungan dari beberapa perusahaan dalam menjalankan suatu bisnis bersama. Di tanah air sendiri sudah cukup banyak perusahaan yang menerapkan konsep dan memahami dari arti joint venture sendiri.

Istilah joint venture merupakan istilah yang bukan menjadi hal baru di Indonesia, Anda dapat menyebutnya sebagai perusahaan patungan. joint venture artinya menunjukkan kerja sama antara penanaman modal nasional dengan penanaman modal asing.

Tujuan Utama Dalam Melakukan Joint Venture

Terdapat beberapa Tujuan Utama Dalam Melakukan Joint Venture, tujuan tersebut antara lain:

Menekan Biaya Produksi

Tujuan joint venture sendiri berbeda beda di setiap kondisi perusahaan. Terdapat perusahaan yang menjadikan joint venture sebagai langkah tepat dalam menekan biaya produksi. Jadi perusahaan memberikan investasi di negara berkembang supaya bisa memberi gaji kepada buruh dalam angka kecil.

Sebab, buruh di negara maju pasti memerlukan gaji lebih besar daripada negara berkembang. Apabila perusahaan mampu menurunkan angka gaji maka sudah tentu laba yang diperoleh akan lebih besar. Dengan alasan tersebut, joint venture dilakukan di perusahaan yang memang memiliki kondisi serupa.

Bekerja Sama Dengan Negara Penghasil Bahan Baku

Joint Venture juga umum dijalankan untuk menemukan negara dengan bahan baku yang diperlukan. Jadi, perusahaan tidak perlu melakukan impor bahan baku dari negara lain.

Produknya sendiri bukan hanya bisa dipasarkan di negara asal perusahaan. Namun perusahaan induk juga dapat memasarkannya di negara penyedia bahan baku. Jadi apa itu joint venture juga mampu memperluas jangkauan pasar secara lebih mudah.

Kerja sama bukan hanya dapat dilakukan oleh dua perusahaan. Namun juga boleh lebih dari itu. Konsep bisnis ini telah diatur secara resmi oleh pemerintah Indonesia dalam undang-undang.

Ekspansi Pasar Asing

Praktik joint venture saat ini gunakan sebagai salah satu cara demi dapat memperluas jaringan distribusi produk pasar ke berbagai negara yang sesuai dengan target pasar produk tersebut.  Terlebih lagi dengan joint venture internasional. Tentunya praktik perluasan atau ekspansi pasar asing dapat berjalan dengan baik

Jenis-Jenis Joint Venture

Perusahaan patungan atau joint venture umumnya akan membuat kerja sama yang dijalankan dalam jangka waktu tertentu. Jadi bukan perjanjian seumur hidup atau selamanya. Masing-masing perusahaan induk akan mempunyai peran khusus dalam kerja sama tersebut.

Seperti yang Anda tahu, sebuah kerja sama pasti akan membuat suatu bisnis menjadi lebih ringan untuk dikembangkan. Meskipun nantinya bisa muncul perbedaan pendapat, bentuk kerja sama tetap akan menguntungkan apabila dijalankan dengan baik.

Joint Venture Domestik

Apabila melihat dari segi kontrak, joint venture terbagi ke dalam dua jenis. Yakni domestik dan internasional. Joint venture domestik adalah joint venture yang berguna untuk Anda yang hanya berminat untuk membangun perusahaan patungan di dalam negeri tidak masalah.

Joint Venture Internasional

Berbeda dengan Joint Venture International, Apa itu joint venture internasional adalah joint venture yang dapat Anda gunakan jika ingin menjalin kerja sama dengan perusahaan dari luar negeri juga boleh. Cukup menyesuaikan saja dengan tujuan bisnis yang ingin diraih. Jangan lupa juga mengukur kemampuan supaya tidak kesulitan begitu kerjasama bisa berjalan.

Kemudian, apabila didasarkan pada bidang bisnis dapat dijalankan oleh sejumlah perusahaan. Misalnya saja bidang pelabuhan, pelayaran, penerbangan, produksi, transmisi, distribusi tenaga listrik.

Masih ada telekomunikasi, pembangkit tenaga nuklir , media massa, air minum sampai kereta api umum. Tanpa adanya kerja sama, sulit bagi beberapa bisnis tersebut untuk berkembang.

Meskipun banyak bidang bisnis diizinkan untuk menerapkan joint venture, ada juga bidang yang dilarang. Seperti produksi senjata, mesin perang, peledakan hingga peralatan perang.

Tentu benda seperti itu akan sangat membahayakan jika diproduksi dalam jumlah banyak. Apalagi jika melibatkan kerja sama dari beberapa perusahaan besar. Oleh sebab itu, hanya diizinkan untuk produk yang mempunyai manfaat bagi masyarakat secara luas.

Faktor Pendukung Terjadinya Joint Venture

Beberapa faktor yang dapat menjadi pendukung terjadinya Joint venture. Faktor faktor ini akan mempengaruhi pebisnis pemula untuk menjalin kerjasama dalam bentuk joint venture. Berikut beberapa faktor yang menjadi alasan untuk sebuah perusahaan melakukan joint venture.

Faktor Internal

  • Keinginan Untuk Mengembangkan Perusahaan

Faktor internal dalam keputusan untuk melakukan joint venture adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan tersebut dengan keinginan membangun kekuatan perusahaan lebih baik lagi. Joint venture adalah keputusan yang dinilai tepat untuk membantu perkembangan perusahaan terlebih dengan bekerja sama atau didukung dengan perusahaan asing.

  • Mengurangi Biaya Dan Resiko

Dengan adanya kerjasama joint venture baik domestik maupun internasional, membuat perusahaan nasional khususnya dapat menyebarkan atau mengurangi biaya produksi yang mesti dikeluarkan. Namun di satu sisi, perusahaan nasional juga dapat membantu perusahaan asing tersebut untuk meminimalisir resiko kerugian dari perusahaan asing tersebut.

  • Semakin Banyak Sumber Keuangan

Dengan joint venture, masalah keuangan perusahaan dapat dengan mudah diatasi karena secara langsung maupun tidak langsung perusahaan asing yang menjalin joint venture internasional tersebut akan memberikan suntikan dana kepada perusahaan nasional yang bekerjasama dengannya.

  • Akses teknologi yang lebih maju

Dengan hadirnya perusahaan asing dalam membantu kinerja perusahaan dalam negeri, tentu perusahaan nasional yang bekerjasama tersebut akan dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang dimiliki perusahaan asing tersebut.

Faktor Eksternal Atau Persaingan

  • Kompetisi perusahaan nasional yang semakin ketat

Dengan bentuk persaingan bisnis yang kompetitif berkat dukungan perusahaan asing dalam praktik joint venture tentu akan memberikan warna yang semakin menarik dalam persaingan bisnis dalam bidang tertentu. Hal ini tentu akan berdampak pada produk yang semakin berkualitas dan variatif.

  • Kecepatan Pasar Yang Semakin Maju

Sejalan dengan dampak praktik joint venture sendiri yang akan memberikan ruang lebih kepada kecepatan pasar dalam merespon segala bentuk kompetisi dari perusahaan dibidang terkait.

Dasar Hukum Regulasi Joint Venture

Perusahaan patungan telah diatur secara hukum oleh pemerintah Indonesia melalui undang-undang. Jadi tidak perlu takut apabila ingin mulai membangun kerja sama bisnis dengan menggunakan konsep tersebut.

Pasal 1 Ayat 3 UU 25/2007

Pertama tersedia hukum dalam pasal 1 angka 3 UU 25/2007 tentang Penanaman Modal. Menurut pasal ini, penanaman modal asing adalah suatu aktivitas yang penanaman modal yang ditujukan untuk melaksanakan bisnis di kawasan Indonesia.

Aktivitas tersebut tidak hanya dapat dilaksanakan oleh pihak asing. Namun juga dapat bergabung dengan penanam modal dari dalam negeri. Hal ini menunjukkan salah satu panduan dalam joint venture.

Pasal 77 UU Cipta Kerja

Kemudian ada juga pasal 77 UU Cipta Kerja. Pasal tersebut membahas mengenai fasilitas berkaitan dengan penanaman modal. Fasilitas tersebut boleh diakses untuk modal yang dipakai dalam perluasan usaha atau pembentukan usaha baru.

Pasal 2 PP 20/1994

Terakhir ada hukum dalam pasal 2 PP 20/1994. Hukum ini menunjukkan bahwa penanaman modal asing bisa dilaksanakan melalui dua cara. Yaitu melalui gabungan dari modal asing dan modal masyarakat tanah air sendiri.

Kemudian dapat juga semua modalnya berasal dari perusahaan asing. Ketika hendak menerapkan konsep perusahaan patungan ini, Anda dapat mempertimbangkan seperti apa bentuk penanaman modalnya.

Beragam aktivitas berkaitan dengan usaha patungan telah diatur secara tegas dalam undang-undang yang berlaku di tanah air. Sehingga sudah dapat dipastikan bahwa aktivitas tersebut legal dan dilindungi secara hukum.

Cara Kerja Joint Venture

Bukan hal sulit apabila ingin membentuk usaha patungan. Apabila perusahaan yang ingin dibentuk berskala kecil Anda bisa saja hanya melakukannya dalam bentuk verbal. Namun jika ingin lebih formal, maka gunakan perjanjian tertulis.

Perjanjian tertulis mampu mencegah risiko tertentu di kemudian hari. Usaha patungan akan memerlukan perjanjian yang memuat tujuan, ketentuan pembagian laba dan rugi serta ketentuan pengambilan keputusan.

Saat membangun sebuah joint venture, biasanya akan terbentuk sebuah entitas bisnis baru yang dapat berbentuk korporasi maupun perseroan terbatas. Cukup dibahas secara detail oleh masing-masing pihak dalam perjanjian bersama.

Lantas, setiap pihak perusahaan induk akan mempunyai persentase tertentu atas entitas berdasarkan perjanjian tersebut. Jadi aktivitas yang dilaksanakan nantinya terarah dan tidak terjadi tumpang tindih.

Misalnya saja kedua pihak mengatur mengenai besaran saham yang perlu dikeluarkan. Membuat struktur manajemen baru sekaligus anggota dewan direksi. Kerja sama ini bisa menjalankan tugas secara bersama atau membagi peran.

Selain membahas mengenai pembagian tugas dan laba atau rugi, pelaku joint venture perlu juga mengatur pembayaran pajak. Apabila membangun entitas baru maka pembayaran pajak berdasarkan perusahaan baru itu sendiri.

Manfaat Joint Venture

Membangun usaha patungan tentu akan memberikan manfaat tertentu kepada masing-masing pihak. Tidak heran apabila ada beberapa perusahaan besar di tanah air yang menjalankan aktivitas tersebut.

1. Mampu Menggabungkan Sumber Daya

Setiap perusahaan pasti mempunyai sumber daya berbeda. Ketika keduanya membentuk joint venture, maka para pelaku usaha tersebut dapat menggabungkan sumber daya yang berbeda tersebut. Sumber daya yang semakin banyak atau lengkap akan memberikan jaminan kesuksesan tinggi.

Ketika sumber daya digabungkan, pasar juga dapat diperluas. Hal ini membuka peluang setiap perusahaan untuk mampu meraih laba lebih besar. Bahkan bisa saja menunjang branding dari perusahaan induk.

2. Menggabungkan Kemampuan

Setiap perusahaan pasti mempunyai keahlian khusus yang lebih unggul daripada lainnya. Misalnya satu usaha memiliki keahlian dalam menciptakan mesin produksi. Sementara usaha lain begitu ahli dalam melakukan proses produksi dengan mengandalkan mesin tersebut.

Saat dua perusahaan tersebut bergabung, maka bisa mengembangkan bisnis dengan menjangkau potensi yang sulit dilakukan sendiri-sendiri. Kesulitan dalam mengembangkan bisnis bisa diatasi dengan lebih praktis.

3. Hemat Dana

Melalui joint venture, pengeluaran bisa ditekan. Sebab, segala aktivitas seperti promosi, produksi dan lainnya hanya dilaksanakan oleh satu entitas bisnis. Potensi kesuksesannya juga lebih besar sehingga lebih menguntungkan.

4. Bisnis Semakin Bertumbuh

Kedua pihak yang tergabung dalam perjanjian akan berbagi ide, keahlian sampai aset,  sehingga mampu membuat bisnis semakin bertumbuh, tidak terjebak dalam satu aktivitas yang sama.

Contoh Joint Venture Yang Terjadi Pada Perusahaan Di Indonesia

Jika membaca teori saja sepertinya kurang lengkap tanpa mengenali contohnya. Ada beberapa perusahaan di Indonesia yang menerapkan usaha patungan.

PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI).

Contoh yang paling mudah dikenali di tanah air dalam praktik joint venture ialah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI). Usaha ini adalah bentuk patungan dari PT Nestle Indonesia dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. NICI ialah usaha yang bergerak di bidang produksi bumbu masakan misalnya saja aneka bumbu Indofood dan Maggi.

Joint venture ini telah berlangsung sejak 2005. Namun, pada tahun 2008 kerjasama diakhiri. Kemudian pihak Indofood melakukan akuisisi saham Nestle di NICI kurang lebih 50% dari keseluruhan saham.

Sehingga akhirnya NICI bukan lagi perusahaan patungan akan tetapi anak perusahaan dari Indofood. Kepemilikan sahamnya sendiri mencapai 99,99%. Jadi, sebuah usaha patungan tidak berlangsung selamanya.

I lotte (2017)

Lotte bekerja sama dengan Grup Salim membentuk usaha patungan (joint venture) di sektor perdagangan daring (e-commerce) dengan nama iLotte pada 2017. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) bersama JC Comsa Corporation (JC Comsa) membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) yang bergerak di bidang produksi dan pengolahan produk makanan.

PT Ultrajaya Milk Industry

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) membentuk joint venture dengan Ito En Asia Pacific Holdings asal Jepang. Perusahaan Jepang Power Environ dan PT. Bintang Paser Sejati membentuk joint venture untuk bidang Palm Kernel Shell.

PT Gunung Garuda

Perusahaan asal China, Fosun International Limited, membentuk joint venture dengan PT Gunung Gahapi, anak usaha PT Gunung Garuda, produsen baja nasional, untuk membangun pabrik pengolahan baja slab billet di Medan, Sumatera Utara. Honda Motor dan General Electric yang melakukan kerjasama produksi mobil.

Hewlett-Packard (HP)

Hewlett-Packard (HP) memiliki banyak usaha patungan dengan sejumlah pemasok di seluruh dunia untuk mengembangkan berbagai komponen peralatan komputer yang diproduksi. Kerja sama ini memberikan cara yang mudah untuk perusahaan sehingga mampu bersaing secara global. Pabrik Bir Anker Jakarta melakukan joint venture dengan pihak pemilik semula NV Bier Brouwerij de Drie Hoefijzers dari Belanda.

Kelebihan Joint Venture

Usaha patungan mempunyai sejumlah kelebihan yang menguntungkan dalam dunia bisnis. Terutama jika kerja sama ini dilangsungkan oleh perusahaan dari dalam negeri dan luar negeri.

Kelebihan utama terletak pada kemampuan perusahaan dalam negeri atau tuan rumah. Perusahaan tuan rumah sudah tentu mengenali kondisi lingkungan yang mana usaha patungan akan didirikan.

Pengenalan tersebut bisa meliputi adat istiadat, kebiasaan hingga lembaga kemasyarakatan. Pengenalan tersebut membuat perusahaan tuan rumah lebih mengenal pasar dari pada perusahaan asing.

Kemudian perusahaan lokal juga lebih mengenali teknologi apa yang cocok diterapkan. Sebab sudah mengenali keadaan lingkungan. Jadi sudah mampu menyesuaikan diri sebelum menjalin kerja sama.

Bukan hanya itu saja, perusahaan lokal juga bisa menyediakan modal cukup besar. Jadi, sudah tentu sangat menguntungkan apabila menjalin kerja sama dalam bentuk joint venture.

Melalui bentuk kerja sama tersebut, perusahaan bisa melakukan diversifikasi produk dan layanan. Sebab, keahlian masing-masing pihak akan saling melengkapi. Kolaborasi yang terjadi akan menghasilkan produk tertentu.

Kekurangan Joint Venture

Bukan hanya mempunyai kelebihan. Usaha patungan juga memiliki sejumlah kekurangan. Dimulai dari pemilihan mitra usaha patungan. Pemilihannya wajib dilakukan secara cermat dengan menganalisis latar belakang calon mitra.

Apabila sampai salah dalam memilih mitra, bisa saja terjadi masalah politik di kemudian hari. Risiko politik sendiri memberi dampak cukup besar bagi suatu bisnis. Sehingga begitu penting untuk menghindari risiko tersebut.

Selain kekurangan yang mungkin terjadi akibat salah memilih mitra, bisa juga hanya karena perbedaan budaya. Anda pasti tahu bahwa setiap negara mempunyai budaya masing-masing.

Perbedaan budaya pasti akan membawa hambatan dalam sebuah kerja sama, baik itu berupa hambatan kecil maupun besar. Jika saja perbedaan budaya menyebabkan benturan cukup besar, bisa saja terjadi perbedaan sikap dalam mengambil keputusan.

Hal tersebut mampu membawa konflik dalam joint venture. Apabila konflik tidak dapat diredam secara baik, maka bisa saja usaha patungan menjadi bermasalah dan mungkin macet di tengah jalan.

Bisnis akan berjalan dengan normal apabila setiap pihak mampu menghadapi perbedaan budaya yang ada. Kemudian juga mampu mengatasi konflik yang mungkin muncul akibat perbedaan kepentingan.

Ada beragam cara dapat dilakukan dalam mengembangkan bisnis. Salah satunya ialah menerapkan kerja sama dalam bentuk joint venture yang mampu dilakukan oleh perusahaan dalam negeri dengan luar negeri.

Ada beberapa hal penting dalam merancang perjanjian Joint Venture yang harus diperhatikan. Diantaranya adalah hak dan kewajiban masing-masing pihak pebisnis, hingga kerugian dan keuntungan dari kerjasama tersebut.

Joint Venture merupakan kerjasama antara dua atau lebih pebisnis untuk mencapai tujuan bersama. Joint Venture atau yang biasa disebut dengan perusahaan patungan ini memiliki berbagai manfaat bagi pihak yang bekerjasama.

Beberapa perusahaan atau pebisnis besar telah melakukan joint venture ini, contoh joint venture adalah antara Asus dan Gigabyte yang melakukan produksi motherboard, graphics card, serta beberapa komponen lainnya.

Ciri-Ciri Joint Venture dalam Penanaman Modal Asing

Terdapat beberapa ciri joint venture yang dapat diketahui jika terjadi penanaman modal asing di dalam perusahaan tersebut. Ciri ciri joint venture tersebut antara lain:

  1. Perusahaan baru atau badan hukum baru yang didirikan oleh perorangan atau badan hukum swasta asing dengan pihak modal nasional.
  2. Modal joint venture adalah modal yang terdiri dari modal saham yang disediakan oleh pihak penguasa yang besaran atau banyaknya tergantung dengan banyaknya saham
  3. Para pendiri perusahaan tetap memiliki eksistensi untuk menjalankan perusahaan tersebut.
  4. Adanya kerjasama antara pihak asing maupun nasional dalam segi permodalan.

Model Manajemen Perusahaan Yang Cocok Diterapkan Pada Perusahaan Joint Venture

Terdapat empat model management yang cocok di terapkan pada praktik joint venture. Keempat model manajemen joint venture tersebut antara lain sebagai berikut.

Model transplant

Dalam model manajemen joint venture yang satu ini, perusahaan induk menanamkan secara dasar dan fundamental rumus-rumus bisnis dan praktik manajemen kepada perusahaan joint venture nasional.

Model dominant parent

Dalam model manajemen joint venture yang satu ini, perusahaan saham mayoritas memiliki perananan utama dalam penentuan praktik manajemen perusahaan. Praktik dari perusahaan dengan saham yang lebih rendah menjadi minoritas.

Model independent role

Dalam model manajemen ini, masing-masing pemegang saham memiliki penyertaan yang sama dalam manajemen. Akibatnya, ada tanggung jawab terpisah untuk fungsi-fungsi manajemen tertentu.

Model shared management

Dalam model manajemen ini, urusan manajemen, meliputi tugas dan tanggung jawabnya dilakukan bersama terhadap perusahaan induknya masing-masing.

Konsultasikan Permasalahan Bisnis Dengan Justika

Saat ini Anda dapat berkonsultasi dengan Mitra Advokat terkait permasalahan bisnis, dimana saja. Dengan menggunakan Layanan Bisnis Justika, Anda dapat berkonsultasi tanpa harus mendatangi Kantor Advokat.

Kenapa Justika? Justika merupakan platform konsultasi hukum terbaik dan terpercaya yang ada di Indonesia, dengan Mitra Advokat yang tergabung memiliki pengalaman lebih dari 5 (Lima) tahun. Khususnya dalam bidang bisnis, maka permasalahan Anda dapat dibantu dan diselesaikan secara profesional.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman Justika.