Membuat surat kuasa khusus memang bisa dibilang cukup membingungkan. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang salah kaprah dengan isi surat kuasa khusus dengan surat kuasa umum. Padahal keduanya memiliki isi dan juga ciri surat kuasa khusus yang berbeda.

Menurut Pasal 1975 KUHPer, surat kuasa khusus sendiri merupakan surat yang digunakan untuk pemberian kuasa khusus pada satu atau lebih kepentingan tertentu. Nantinya dalam surat tersebut akan berisi tindakan-tindakan rinci apa saja yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa dari pemberi kuasa. Namun memang masih banyak yang bingung mengenai cara membuat surat kuasa khusus. Untuk itu berikut adalah beberapa syarat isi surat kuasa khusus.

Unsur Isi Surat Kuasa Khusus

Isi surat kuasa tersebut nantinya akan berisi mengenai pemberian wewenang dari pemberi kuasa pada penerima kuasa. Untuk itu juga perlu memenuhi beberapa unsur isi seperti berikut ini:

  1. Ada pemberi dan penerima kuasa

Sama halnya dengan kuasa umum, kuasa khusus merupakan ikatan yang dibangun karena adanya pemberi dan penerima. Walaupun masih ada beberapa ahli yang berbeda pendapat mengenai apakah kuasa khusus berarti ikatan timbal balik atau ikatan sepihak.

2. Tindakan yang terbatas

Isi surat kuasa khusus yang selanjutnya adalah mengenai tindakan yang bisa dilakukan oleh penerima kuasa. Tindakan tersebut hanya terbatas pada hal-hal yang ditulis atau yang dikuasakan secara khusus. Jadi isi surat kuasa khusus juga harus detail dan lengkap mengenai apa saja yang tindakan yang boleh dilakukan penerima kuasa dari pemberi kuasa. Dalam hal ini memang syarat inti dari surat kuasa khusus adalah tertulis.

3. Atas nama pemberi kuasa dan penerima kuasa

Dalam hal ini isi surat kuasa khusus atau tindakan yang boleh dilakukan oleh penerima kuasa semata-mata untuk tujuan pemberi kuasa. Selain itu akibat hukum yang timbul dari tindakan penerima kuasa akan mengikat pemberi kuasa. Namun selama penerima kuasa tidak melampaui batasannya sebagai penerima kuasa.

Perlu diketahui juga bahwa isi surat kuasa khusus juga harus menggunakan bahasa yang baku dan formal. Selain itu juga mudah dimengerti terutama bagi penerima kuasa. Surat kuasa khusus juga akan berisi mengenai segala pengurusan hal dari pemberi kuasa pada penerima kuasa.

Untuk itu setidaknya Anda juga perlu tahu bagaimana contoh surat kuasa khusus agar tidak terjadi kesalahan dalam isi surat kuasanya.

Selain itu, ada hal yang perlu diperhatikan ketika ingin memberikan surat kuasa khusus pada penerima kuasa seperti:

  • Baik pemberi dan penerima dalam keadaan yang sehat jasmani dan rohani serta memiliki tingkat kedewasaan yang cukup.
  • Penerima kuasa kuasa merupakan orang yang dipercaya.
  • Penerima kuasa yang lebih dari 1 orang tidak harus diberikan nomor surat.
  • Untuk pengambilan gaji tidak perlu menggunakan materai.

Konsultasikan Dengan Justika Mengenai Surat Kuasa Khusus

Masih banyak yang bingung mengenai surat kuasa khusus dan umum. Untuk itu Anda bisa bertanya pada mitra advokat handal dan profesional Justika seputar keaslian sertifikat tanah agar mendapatkan solusi hukum yang baik dan tepat. Anda bisa memanfaatkan layanan hukum Justika lainnya, seperti Layanan Konsultasi Chat, Konsultasi via Telepon dan Konsultasi Tatap Muka.

Konsultasi hukum kini lebih mudah dan terjangkau menggunakan layanan Konsultasi Chat dari Justika. Anda hanya perlu ketik permasalahan hukum yang ingin ditanyakan pada kolom chat. Langkah selanjutnya Anda bisa melakukan pembayaran sesuai dengan instruksi yang tersedia. Kemudian  sistem akan segera mencarikan konsultan hukum yang sesuai dengan permasalahan Anda.

Dengan Konsultasi via Telepon, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan Mitra Konsultan Hukum secara mudah dan efektif melalui telepon selama 30 menit atau 60 menit (sesuai pilihan Anda), untuk berdiskusi lebih detail mengenai permasalahan hukum yang dialami.

Sementara melalui Konsultasi Tatap Muka, Anda akan mendapatkan layanan untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan Mitra Advokat Justika selama 2 jam (dapat lebih apabila Mitra Advokat bersedia). Selama pertemuan, Anda dapat bercerita, mengajukan pertanyaan secara lebih bebas dan mendalam, termasuk menunjukan dokumen-dokumen yang relevan.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum.