Replik merupakan istilah perceraian yang memang belum diketahui oleh banyak orang. Khususnya untuk para kaum awam. Karena selain bahasanya yang jarang di dengar, replik menjadi proses yang sangat erat kaitannya dengan hukum. Namun bukan tidak mungkin juga bagi Anda mengetahui apa itu replik dalam perceraian.

Apa itu replik dalam perceraian

Replik Adalah jawaban atau balasan yang disampaikan oleh penggugat atas jawaban tergugat. Jika dalam hukum acara perdata, replik tersebut berisikan tentang dalil-dalil yang menguatkan gugatan. Pada umumnya jawaban atas gugatan yang diajukan oleh penggugat hanya mengikuti apa apa saja yang dituntutkan kepada tergugat.

Karena biasanya gugatan atau duplik perceraian sendiri di buat dengan mengutip berbagai sumber baik pustaka, buku, pendapat para ahli maupun sumber sumber lainnya. Anda yang menjawab gugatan tersebut dalam bentuk duplik cukup menjawabnya dengan mengikuti beberapa poin-poin gugatan yang disampaikan tergugat saat persidangan.

Untuk Mengetahui lebih dalam terkait bentuk replik dari perceraian tersebut, anda bisa menemukannya dalam contoh replik perceraian yang akan Justika Berikan di point selanjutnya. Satu Hal Yang perlu diperhatikan dalam membuat duplik atau menjawab gugatan dalam bentuk replik adalah penggunaan teori atau dasar keilmuan yurisprudensi. Serta dapat juga memanfaatkan putusan mahkamah agung atau putusan pengadilan.

Contoh Kasus Penyampaian Replik Dalam Persidangan

Pada tahap persidangan beberapa kasus dapat terulang aktifikats argumentasi yang terjadi sampai beberapa kali, penyebabnya kemungkinan terjadi argumentasi satu sama lain adalah karena masing masing memiliki alasan yang kuat dalam gugatannya. Sehingga terus berlangsung sampai ditemukan titik temu antara kedua belah pihak.

Untuk memudahkan Anda dalam menelaah penjelasan terkait replik, justika akan memberikan contoh kasus penyampaian replik secara langsung. Misalnya dalam kasus perceraian, tentu akan ada dua pihak yang terlibat yakni penggugat sebagai pihak pertama dan tergugat sebagai pihak kedua.

Mereka akan didampingi oleh kuasa hukum masing-masing untuk membantu selama menjalani proses persidangan. Termasuk juga saat menyusun replik dan duplik.Keduanya dapat menggugat atau bisa saling menyanggah satu sama lain dengan dalil atau dasar hukum. Hingga sampai pada akhir tahap yakni putusan pengadilan.

Dalam persidangan, salah seorang majelis hakim akan membacakan Surat Gugatan Penggugat dari pihak pertama. Kemudian pihak kedua juga diberi kesempatan untuk mengajukan jawaban yang berupa eksepsi maupun rekonvensi.

Eksepsi tersebut berupa menyangkal tuduhan dan rekonvensi berupa gugatan balik. Baru setelahnya masuk pada tahapan replik dan duplik yang dilakukan kedua belah pihak. Pembuktian dalam persidangan dapat diajukan masing-masing pihak, biasanya berupa bukti surat terlampir atau saksi yang akan dihadirkan langsung. Tata cara jawaban replik juga dapat membantu saat pembuktian.

Setelah seluruh tahapan tersebut dilalui, maka dalam rapat Musyawarah Majelis Hakim akan menyampaikan pertimbangan hingga mencapai suatu keputusan berdasarkan kekuatan hukum yang sah bagi kedua pihak. Perlu diingat bahwa serangkaian tahapan tersebut dilakukan berdasarkan Undang-Undang Perkawinan yang tertuang dalam UU No. 1 Tahun 1974 serta Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 tentang pelaksanaannya.

Baca Juga: Manfaat dan Tips Mencari Pengacara Perceraian Terbaik

Jawaban Gugatan Perceraian

Eksepsi

Eksepsi adalah pengecualian, Namun dalam konteks hukum acara sendiri eksepsi merupakan tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada berbagai syarat ataupun gugatan yang mengakibatkan gugatan yang diajukan tersebut tidak dapat diterima. Hal ini disampaikan oleh Yahya Harahap di dalam bukunya. Manfaat dan tujuan dari eksepsi sendiri adalah guna membuat proses pemeriksaan dapat selesai dan berakhir dengan tanpa dilanjutkan ke dalam pemeriksaan lanjutan atau pemeriksaan pokok perkara.

Konvensi

Konvensi adalah kata atau kalimat yang biasa digunakan untuk menyebut gugatan asli atau gugatan paling awal yang diajukan. Istilah tersebut tidak serta merta dapat digunakan pada setiap gugatan awal yang diajukan. Pasalnya gugatan awal baru dapat disebut konvensi apalagi terlebih dahulu adanya rekonvensi atau gugatan balik kepada tergugat.

Rekonvensi

Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan kepada tergugat yang menjadikannya sebagai gugatan balasan terhadap gugatan yang diajukan kepada tergugat sebelumnya. Untuk itu, tergugat memiliki kesempatan yang dapat digunakan demi mengajukan gugatan perlawanan atau gugatan balik kepada penggugat. Tidak dalam tuntutan baru melainkan dapat diajukan dalam bentuk gugatan balasan yang pengajuannya dapat diajukan bersamaan dengan jawaban terhadap gugatan yang sebelumnya dilayangkan kepada Anda.

Baca Juga: Kisaran Biaya Perceraian Yang Perlu Dikeluarkan

Prosedur Pengajuan Replik Sesuai Hukum

Sebagai negara hukum, Indonesia mengatur dengan tegas semua bidang kehidupan dalam ruang lingkup hukum. Maka dari itu, mengenal hukum pidana dan perdata di Indonesia. Termasuk, harus mengetahui prosedur jawaban Replik yang sesuai prosedur.

Salah satu contoh kasus perdata adalah sidang perceraian. Sidang tersebut bukanlah hal baru untuk memutuskan menikah lalu berpisah. Maka dari itu harus mengetahui istilah tersebut termasuk tata caranya.

Dalam sebuah sidang perceraian, mengenal tanya jawab kepada penggugat dan tergugat dalam sidang cerai tersebut. Namun, mengutarakan jawaban dalam persidangan tidak boleh sembarangan. Berikut tata caranya:

1. Pahami Istilahnya

Khusus untuk sidang perceraian. Segala sesuatunya berhubungan dengan tergugat dan penggugat. Hal tersebut berkaitan dengan prosedural hukum terkait sidang perceraian.

Saat Jaksa membacakan gugatan kepada tergugat, bisa menyanggah atau membenarkan gugatan dari penggugat. Namun, pengajuannya tidak bisa sembarangan, harus sesuai dengan cara menjawab Replik sesuai prosedur.

Kedua istilah tersebut merupakan istilah awam bagi sebagian orang karena belum mengerti prosedur hukum. Namun, bagi mereka yang terlibat dalam kasus perceraian, sebaiknya untuk mengetahui hal ini agar melakukan langkah tepat.

2. Kenali Pokok Bahasan dari Gugatannya

Tergugat harus memahami baik-baik pokok bahasan penggugat. Tergugat bisa menjawabnya dengan sanggahan atau penerimaan. Hal ini untuk menguatkan putusan hakim agar permohonan cerai bisa segera terkabul,

Tidak kalah pentingnya dalam melaksanakan tata cara jawaban Replik adalah membuatnya sesuai dengan pokok bahasan penggugat agar tidak rumit dan berbelit-belit. Pastikan jawaban tersebut menjawab semua pertanyaan penggugat.

Salah satu contohnya, penggugat menggugat cerai karena adanya KDRT dilakukan oleh tergugat. Dalam hal ini, tergugat bisa menyanggahnya jika hal ini tidak benar. Pastikan sanggahan tersebut sesuai dengan prosedur.

3. Selalu Menghadiri Persidangan

Dalam semua persidangan harus dihadiri semua pihak yang terlibat agar mengetahui jalannya persidangan dan pihak tersebut mengetahui cara menjawab Replik agar putusan hakim lebih matang.

Termasuk sidang perceraian, harus melalui tahapan mediasi terlebih dahulu. Apabila mediasi tidak menemukan titik temu, maka bisa dilakukan persidangan. Termasuk mengutarakan gugatan terhadap tergugat serta membuat klarifikasi tepat.

Tergugat dan penggugat sebaiknya hadir pada setiap persidangan agar mengetahui dengan jelas setiap keputusan hakim. Namun, tidak semua orang bisa menghadirinya karena kesibukannya, sehingga tidak bisa menerima informasi secara utuh.

4. Penggunaan Kuasa Hukum Jauh Lebih Baik

Tergugat menggunakan kuasa hukum untuk mengutarakan penjelasannya. Hal ini bertujuan memperkuat uraiannya tersebut sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun sebetulnya, cara menjawab Replik tidak selalu harus menggunakan kuasa hukum.

Penggunaan kuasa hukum ini merupakan pilihan. Apabila tergugat merasa awam mengenai proses perceraian. Hal ini merupakan salah satu contoh replik perceraian dalam persidangan cerai tersebut.

Penggunaan kuasa hukum memberikan keuntungan kepada pihak yang menggunakan jasa tersebut untuk memperkuat pendapatnya dalam persidangan. Maka dari itu, bagi pihak tersebut lebih baik menggunakan kuasa hukum.

5. Didukung dengan Adanya Barang Bukti

Prosedur cara menjawab Replik yaitu menggunakan barang bukti. Hal ini bertujuan agar barang bukti tersebut bisa memperkuat pendapat dan sanggahan yang diutarakan oleh penggugat.

Tergugat juga bisa menyanggah semua tuduhan tersebut dengan mengajukan duplik. Hal ini merupakan salah satu contoh duplik perceraian. Hal ini juga membuat duplik juga harus disertai dengan bukti agar memperkuat penjelasannya.

Bukti-bukti akurat bisa berupa foto-foto maupun screenshot percakapan dalam pesan singkat. Aktivitas tersebut membutuhkan bukti agar memperkuat keputusan hakim pada persidangan. Sebagian besar orang banyak yang bercerai dan harus melewati prosedur hukum yang berlaku. Maka dari itu, pentingnya mengetahui beberapa istilah hukum. Termasuk menjawab tuduhan penggugat sehingga pentingnya mengetahui tata cara jawaban Replik.

Unsur-unsur yang Wajib Ada dalam Contoh Replik Perceraian

Bagaimana cara membuat replik dengan benar, sehingga replik Anda dapat dibaca dan dipahami dengan baik oleh majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara.

Majelis Hakim dapat dengan mudah mengerti isi dari replik yang akan Anda ajukan di muka sidang pengadilan, apabila telah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut.

1. Tanggal Pengajuan

Tanggal pada surat permohonan harus ditulis sesuai hari dimana Anda menyerahkan permohonan kepada Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara.

Misalnya sebagai contoh dari replik perceraian pada tanggal 15 Desember 2021, maka Anda harus menuliskan tanggal tersebut saat penyerahan surat permohonan.

2. Pihak yang Dituju

Berikutnya yang tidak kalah penting adalah mencantumkan kepada siapa surat permohonan tersebut akan diberikan. Biasanya permohonan tersebut ditujukan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara. Jangan sampai pada poin ini terlewatkan, mengingat ada kaitannya dengan perkara yang sedang dihadapi di muka pengadilan.

3. Judul Replik

Hal wajib selanjutnya adalah penulisan judul surat permohonan. Jangan sampai lupa terkait judul dari surat tersebut sebelum diajukan. Agar tidak salah, baca juga apa itu replik dan duplik.

Judul ini seringkali terabaikan oleh Advokat maupun Pengacara pada saat mengajukan permohonan kepada Majelis Hakim. Dengan demikian sangat disayangkan jika hal tersebut sampai terjadi.

Keberadaan judul pada surat permohonan menjadi sangat penting karena dapat memudahkan Majelis Hakim dalam pemeriksaan perkara. Sehingga Majelis Hakim bisa memahami isi perkara.

4. Buat Pengantar Replik

Dalam contoh replik perceraian Anda harus mencantumkan pengantar, umumnya berkaitan dengan siapa saja yang dikuasakan. Sebagai contoh adalah kepada seorang Advokat atau beberapa Advokat.

Kemudian pengantar tersebut juga berisi tentang awalan apa saja yang akan Anda serahkan kepada Majelis Hakim. Misalnya pengantar tersebut berisi sanggahan berdasarkan jawaban dari tergugat.

Jadi pengantar ini merupakan hal yang harus Anda tulis dalam surat. Untuk lebih jelasnya dapat Anda ketahui dalam contoh duplik perceraian. Baru setelahnya dibuat isi dari surat tersebut sebelum diajukan kepada Majelis Hakim. Pengantar tersebut merupakan bagian dari penyusunan replik dengan baik dan benar.

5. Isi Replik

Isi replik merupakan pokok dari segalanya. Secara umum berupa jawaban atau sanggahan eksepsi, sanggahan pokok perkara, serta eksepsi terhadap rekonvensi yang diajukan oleh tergugat.

Anda harus komprehensif dalam memberikan alasan-alasan terkait dengan jawaban yang sudah diajukan oleh tergugat. Sebaiknya, Anda harus menyampaikan alasan tersebut secara benar adanya kepada kuasa hukum atau Pengacara.

Sehingga, kuasa hukum akan mencantumkan dalil-dalil yang kuat sebagai dasar atas isi surat permohonan Anda. Tata cara jawaban replik dan Kekayaan isi surat juga menjadi penilaian khusus bagi Majelis Hakim.

6. Cantumkan Petitum

Apa itu petitum dalam contoh replik perceraian? Yakni hal-hal yang diminta atau diharapkan oleh penggugat diputuskan oleh Majelis Hakim dalam proses persidangan.

Anda juga harus mencantumkan petitum, meskipun petitum tidak harus ditulis secara keseluruhan akan tetapi biasanya dalam petitum berisi penolakan seluruh jawaban tergugat atau menerima seluruh gugatan dari penggugat.

Hal tersebut sebagai bagian dari petitum primer. Sedangkan untuk petitum subsider, disertai dengan permintaan dari seluruh pendapat Majelis Hakim. Apabila terdapat perbedaan pendapat di antara Para Hakim, hal tersebut diharapkan dapat memutuskan perkara secara adil-adilnya.

7. Cantumkan Tanda Tangan

Terakhir sebagai salah satu unsur pendukung dalam replik adalah tanda tangan. Cantumkan tanda tangan sebagai Pengacara atau tanda tangan Anda sendiri jika tidak menguasakan pada penasihat hukum.

Ketujuh unsur tersebut wajib ada dalam pembuatan surat permohonan pihak penggugat. Sehingga baru bisa diajukan di muka sidang pengadilan terkait persoal hukum.

Dalam penyusunannya juga memerlukan pendampingan pihak terkait, agar surat permohonan berisikan serangkaian dalil atau dasar hukum untuk menguatkan gugatan terhadap tergugat.Itulah beberapa unsur dalam contoh replik perceraian. Adapun unsur lain terkait hal tersebut dapat Anda konsultasikan kepada pakar hukum atau dapat membaca dari sumber lain.

Contoh Replik Perceraian

Dalam hal pembuatan surat jawaban gugatan cerai tentu tergugat dapat membuat sendiri atau dibantu oleh kuasa hukum. Adapun contoh surat jawaban gugatan cerai sederhana dapat Anda pelajari berikut ini:

JAWABAN TERGUGAT

Nomor : (diisi sesuai dengan ketentuan Pengadilan)

Jakarta, 09 Desember 2021

Perihal             :  Jawaban Tergugat

Antara :

(Nama Penggugat) ……………………………….. Penggugat

Melawan

(Nama Tergugat) ……………….…………… Tergugat

Kepada Yth,

Ketua Majelis Hakim dalam perkara

Nomor : (Sesuai Dengan Ketentuan).

Pengadilan Agama

Di-

Jakarta,

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Yang bertanda tangan di bawah ini kami:

Contoh surat jawaban gugatan cerai pada bagian pertama dapat ditulis berdasarkan kesepakatan antara tergugat dengan kuasa hukum jika ada.

(Nama Kuasa Hukum) Advokat dan Konsultan Hukum yang berkantor di Jalan Mangga 4 No. 22, berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal tanggal 09 Desember 2021 (terlampir), bertindak untuk dan atas nama Tergugat :

Nama               : (Nama Tergugat)

Agama             : Islam

Umur               : xx tahun

Pekerjaan         : wiraswasta

Alamat           : Sesuai dengan alamat tergugat

Dengan ini perkenankan Tergugat menyampaikan jawaban atas Gugatan Cerai tertanggal 05 Desember 2021 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:

Berikut poin-poin daripada contoh surat jawaban gugatan cerai yang dapat Anda pelajari, dan pada praktiknya poin-poin dari jawaban tergugat akan ditulis sesuai dengan jawaban yang harus disampaikan kepada penggugat.

1.      Bahwa, tergugat menolak dalil-dalil yang dilayangkan penggugat seluruhnya, kecuali yang secara tegas diakui;

2.      Bahwa benar, Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah, yang tercatat di Kantor Urusan Agama ( KUA ) (Sesuai Domisili Pasangan Menikah) berdasarkan Akta Nikah No. (…..);

3.      Bahwa benar, pada awal masa perkawinan, Penggugat dan Tergugat telah tinggal bersama-sama, dan telah dikaruniai anak laki-laki yang bernama (…..)

4.      Bahwa benar, sejak kurang lebih 5 (lima) tahun terakhir  di antara Penggugat dan Tergugat telah sering terjadi perselisihan

5.      (…………….) dst.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hormat Kami,

Kuasa Hukum Tergugat

(………………………………..)

Dalam pembuatan atau contoh surat jawaban gugatan cerai tersebut, tergugat bersama kuasa hukum wajib memberikan pernyataan tentang gugatan yang dilayangkan penggugatan. Tujuan daripada diterbitkannya surat jawaban gugatan cerai tersebut semata-mata untuk memberikan keterangan kepada Pengadilan.

Sesuai dengan contoh surat jawaban gugatan cerai diatas maka tergugat memberikan kuasa kepada kuasa hukum untuk mewakili kasus perceraiannya, dan bagaimana kalau penggugat tidak hadir dalam sidang perceraian? Jika harus lanjut ke sidang perceraian, maka penggugat diwajibkan hadir jika tanpa kuasa hukum.

Konsultasikan Permasalahan Cerai Pada Justika

Untuk beberapa orang, cerai adalah solusi untuk permasalahan rumah tangga yang sudah tidak bisa dipertahankan. Namun terkadang dalam proses cerai juga bisa timbul beberapa masalah atau kebingungan yang lainnya. Untuk itu, Justika memiliki solusi untuk masalah atau kebingungan Anda terkait perceraian melalui laman ini.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.