Pemilihan jenis cuti khusus menyesuaikan alasan dari pengajuan. Cuti ini diajukan oleh karyawan dengan kepentingan urgen dan tidak bisa ditinggalkan. Mengingat sebagai karyawan tentunya ada saja peristiwa di luar kehendak dan tiba-tiba bisa terjadi.

Bisa karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal ini contohnya karyawan mendapatkan musibah karena peristiwa alam, seperti banjir, gempa bumi dan lainnya sehingga membuatnya tidak bisa bekerja.

Sedangkan faktor internal contohnya karyawan mengalami sakit dan harus dirawat pada kurun waktu tertentu. Setiap alasan pengajuan cuti memiliki aturan waktu berbeda antara jenis satu dengan lainnya.

Beberapa Jenis Cuti Khusus yang Bisa Diajukan Oleh Karyawan

Aturan cuti menurut Undang Undang sudah ada di dalam UU nomor 13 diterbitkan tahun 2003. Pasal 93 ayat 4 membahas cuti khusus atau biasa juga disebut dengan cuti penting. Beberapa jenis yang bisa diajukan oleh karyawan adalah sebagai berikut.

  1. Karyawan menikah diizinkan melakukan cuti selama waktu tiga hari. Jika ada hal lain yang membuatnya harus menambah waktu, Anda harus menanyakannya terlebih dahulu kepada perusahaan karena ini merupakan kesepakatan kedua belah pihak
  2. Khitan anak merupakan salah satu acara yang tidak bisa ditinggalkan bagi Anda selaku orang tuanya. Izin libur diperbolehkan untuk acara penting ini, namun hanya selama waktu dua hari saja.
  3. Menikahkan anak juga merupakan acara sakral yang menjadi momen sangat penting dihadiri terutama bagi Anda orang tuanya. Anda bisa mendapatkan libur pada acara ini selama dua hari.
  4. Jenis berikutnya adalah membaptiskan anak. Pengajuan izin libur pada acara pembaptisan anak bisa diperoleh dengan waktu dua hari.
  5. Anda juga bisa melakukan cuti jika ada keluarga dekat seperti suami atau istri, anak atau menantu, orang tua atau mertua meninggal dunia. Untuk momen ini libur bisa diambil selama dua hari.
  6. Sebagai seorang suami, menemani istri saat melahirkan merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Cuti akan diberikan kepada para suami yang istrinya melahirkan atau mengalami keguguran dengan waktu dua hari.
  7. Jenis cuti yang terakhir adalah ketika ada anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia Anda bisa mendapatkan izin tidak masuk selama satu hari. Misalnya seperti kakek, nenek atau anggota keluarga lainnya yang pada saat tersebut tinggal dengan Anda.

Cuti sebaiknya diajukan jika memang ada kepentingan mendesak saja. Jika aturan pemberian izin terlalu fleksibel akan membuat karyawan semena-mena dalam melakukan pengajuan izin sesuai keinginan mereka tanpa melihat urgensinya.

Baca Juga: Peraturan Cuti Ibadah Haji Untuk Karyawan

Pentingnya Perusahaan Mengetahui Sebelum Diajukan Karyawan

Ada bagian khusus dalam perusahaan yang menangani masalah izin libur karyawan yaitu tim HR atau personalia. Ketentuan mengenai jenis cuti ini seringkali belum dipahami dengan baik. Apalagi jika belum ada ketetapan resmi, maka tim HR bisa memulai untuk segera membuatnya.

Tujuannya agar karyawan mengetahui izin libur apa saja yang diperbolehkan perusahaan dan berapa tenggang waktunya. Sehingga sangat penting bagi perusahaan terutama tim personalia untuk mengetahui jenis izin khusus apa saja yang boleh diajukan oleh para karyawan.

Merupakan hak pekerja untuk mendapatkan izin libur tidak bisa masuk kerja karena memiliki acara penting. Namun, biasanya pihak personalia memberikan persyaratan khusus dan harus dipenuhi agar pengajuan bisa diterima.

Persyaratan ini tergantung dari kebijakan perusahaan. Salah satu contohnya adalah bukti dokumen baik itu digital maupun fisik seperti undangan perlu dilampirkan saat mengajukan izin melangsungkan pernikahan. Atau bukti surat kematian pada saat anggota keluarga meninggal.

Aturan cuti karyawan harus dilaksanakan dengan baik karena merupakan hak wajib diperoleh. Aturan tersebut menyesuaikan aturan Undang Undang, baru kemudian menyesuaikan kapasitas dari perusahaan. Biasanya akan ada penjelasan mengenai izin libur di negosiasi kontrak kerja.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah mengenai pemberian izin libur untuk karyawan harus mempertimbangkan produktivitas serta kebutuhan karyawan secara umum. Tujuannya tentu saja agar kinerja perusahaan tidak terganggu.
Meskipun jenis cuti ini merupakan hak bagi karyawan, memberikan aturan tegas juga diperlukan. Tujuannya agar karyawan tidak meremehkan pemberian izin ini. Hal yang ditakutkan terjadi adalah karyawan menggunakan alasan jenis cuti khusus untuk melakukan penyimpangan izin.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.