Adanya dampak kekerasan seksual pada anak yang membekas dan berlangsung sangat lama. Perlu menjadi perhatian khusus oleh semua lapisan masyarakat. Orang tua dengan peran mengawasi dan mendidik. Pemerintah dengan memberikan perlindungan terhadap anak.

Tingkat kejahatan dengan kasus kekerasan terhadap anak semakin meningkat. Tidak hanya kekerasan fisik saja. Berbagai macam kekerasan seperti; kekerasan verbal, seksual, psikis dan juga fisik juga marak terjadi di Indonesia.

Data statistik kekerasan seksual pada anak di Indonesia yang bersumber dari cnnindonesia.com, menjelaskan bahwa terdapat 30 juta kekerasan pada anak. Tentu hal ini sangat memprihatinkan untuk perkembangan anak selanjutnya. Begitu juga dampak kekerasan seksual pada anak yang perlu menjadi perhatian banyak pihak.

Orang tua, sebagai wali dari anak harus paham betul dengan kejadian yang dialami oleh anaknya. Jika anda menemukan perilaku ganjal pada anak, seperti anak tiba – tiba menjadi sosok yang pendiam. Anda perlu waspada dan mulai menggali informasi dengan anak.

Tindakan kekerasan seksual pada anak, dapat terjadi karena adanya beberapa alasan. Adanya potensi dan kesempatan pelaku, menjadi penyebab utama atas tindakan kekerasan. Penyebab kedua adalah potensi dari anak yang bisa menjadi korban. Hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan seks dan ketakutan anak dalam melawan pelaku.

Banyak sekali dampak kekerasan seksual pada anak. Dari mulai mempengaruhi perkembangan psikologis, sosial maupun fisiknya. Berikut beberapa dampak yang muncul akibat tindakan kekerasan.

  • Dalam perkembangannya, anak berubah menjadi sosok yang lebih tertutup dan kurang percaya diri.
  • Akan muncul rasa bersalah, stres yang meningkat bahkan hingga mengakibatkan depresi.
  • Anak akan tumbuh dengan rasa ketakutan atau bahkan fobia terhadap hal tertentu.
  • Mengalami PTSD atau biasa kita kenal gangguan traumatik setelah kejadian.
  • Dalam jangka panjang, anak bisa tumbuh menjadi seorang yang berpotensi bertindak kriminal. Bahkan ada juga yang berpotensi menjadi pelaku hal serupa pada teman sebayanya atau anak kecil lainnya.
  • Kurangnya nafsu makan dan sulit untuk tidur.
  • Berpotensi tertular penyakit seksual yang menular.
  • Menurunnya fungsi organ seksual.
  • Cenderung menutup diri dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat umum.
  • Memiliki rasa takut dan tingkat kecemasan yang tinggi.
  • Menurunnya prestasi akademik.
  • Timbulnya gangguan psikis yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.

Setiap anak akan memberikan respons yang berbeda terhadap kekerasan seksual yang dialaminya. Frekuensi dan durasi dalam kekerasan seksual, juga menentukan tingkat tarumatik yang dialami anak.

Semakin tinggi frekuensi kekerasan yang diterima, semakin dalam juga trauma yang akan dirasakan. Sehingga dalam pemulihan psikisnya, akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Anda harus ikut berperan aktif dalam menjaga anak.Salah satunya adalah dengan melakukan pengawasan dan juga mendidik anak. Anda, sebagai orang tua harus memberikan penjelasan tentang batasan bergaul kepada anak. Pemerintah juga harus ikut ambil peran dalam menjaga dan melindungi anak. Peran itu, dapat dilakukan dengan memberikan hukuman yang tegas kepada pelaku kekerasan. Luka fisik bisa saja sembuh dengan cepat. Namun dampak kekerasan seksual pada anak akan tetap membekas pada ingatannya.

Baca Juga:


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.