Dalam beberapa situasi seseorang akan dihadapkan oleh kondisi yang mengharuskannya untuk melakukan sesuatu dan memiliki tanggung jawab terhadap suatu hal, baik berupa pekerjaan, tugas atau suatu janji kepada pihak lain. Demi memperkuat dan meyakinkan kesanggupan seseorang tersebut dalam melakukan hal-hal tersebut, biasanya dapat disertakan dengan surat pernyataan bermaterai.

Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan serta penegasan terkait kesanggupan seseorang yang akan melaksanakan kewajiban dan tanggung jawabnya, serta surat pernyataan bermaterai ini akan menjadi bukti bahwa pernyataan yang dituangkan ke dalam surat dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

Apa Itu Surat Pernyataan Bermaterai?

Sebagian orang mungkin sudah memahami apa tujuan dan fungsi dari surat pernyataan bermaterai, akan tetapi jika secara definisi surat pernyataan bermaterai adalah penjelasan tertulis seseorang terkait kondisi atau situasinya, pada saat tidak dapat melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya atau bahkan jika dapat menyanggupi suatu hal yang diberikan pihak lain.  

Surat ini bermaksud memberikan sebuah keterangan tentang suatu hal penting, yang melibatkan pihak lain di dalamnya, sehingga materai dan tanda tangan pembuat serta pihak lain akan menjadi bukti kuat dimata hukum.

Fungsi Surat Pernyataan Bermaterai

Tercatat, ada berbagai fungsi dari pembuatan surat pernyataan dalam perjanjian antar dua belah pihak atau lebih. Ada beragam fungsi surat pernyataan yang wajib Anda ketahui dalam membuat perjanjian yakni:

1. Sebagai bukti perjanjian

Fungsi yang pertama, surat pernyataan yang membubuhkan materai dengan tanda tangan antar pihak ini dapat dijadikan sebagai bukti perjanjian. Sebab, surat pernyataan ini dibuat tanpa adanya unsur paksaan.

Apabila ada salah satu pihak kemudian melanggar aturan yang disepakati dalam surat pernyataan, maka pihak tersebut dapat diadukan ke pihak berwajib. Dan surat pernyataan bermaterai ini dapat dijadikan bukti kuat di persidangan.

2. Sebagai bukti jaminan kesepakatan antar pihak

Fungsi yang kedua, surat pernyataan dapat dijadikan sebagai bukti untuk menjamin kesepakatan antar pihak. Sebab, surat pernyataan ini menjamin antar kedua belah pihak untuk kesepakatan kerja sama.

Sehingga, masing-masing pihak harus mengerjakan suatu pekerjaan sesuai dengan surat pernyataan bermaterai yang telah ditandatangani. Dan apabila dikemudian hari terdapat masalah, maka surat perjanjian ini yang dijadikan sebagai bukti serta patokan dalam mengambil keputusan.

Oleh karena itu, Anda wajib mengetahui apa saja jenis-jenis surat pernyataan. Sebab, setiap jenis surat pernyataan tentu saja berbeda fungsinya. Sebagai orang yang berkecimpung di dunia bisnis, maka Anda wajib mengetahui jenis dan cara membuat surat pernyataan bermaterai.

Manfaat Surat Pernyataan Bermaterai

Selain memiliki fungsi yang telah disebutkan diatas, tentunya di balik sebuah fungsi dari surat pernyataan bermaterai akan memberikan manfaat untuk setiap pihak yang membuat dan menerimanya. Berikut beberapa manfaat dari dibuatnya surat pernyataan bermaterai.

1. Untuk Pembuat

Jika dalam pembuatan surat pernyataan bermaterai ini merupakan pernyataan kesanggupan atau kesepakatan akan suatu pekerjaan atau pemberian tugas, maka dengan adanya surat pernyataan ini tentu akan lebih menunjukan kredibilitas bagi pembuat surat pernyataan bermaterai ini.

2. Untuk Penerima

Sedangkan untuk penerima surat pernyataan bermaterai, surat ini merupakan bukti bahwa pembuat akan bertanggung jawab dan akan menjalankan tugas atau melaksanakan suatu hal sesuai dengan pernyataan yang dibuat dalam surat. Dengan adanya tanda tangan diatas materai, tentu menjadi kuat demi hukum.

Jenis Surat Pernyataan Bermaterai

Tercatat, ada berbagai jenis surat pernyataan yang dapat dibubuhkan dengan materai. Berdasar dengan fungsinya, ada 4 jenis surat pernyataan yang wajib Anda pelajari. Masing-masing jenis surat pernyataan ini memiliki peran dalam pembuatan perjanjian antar pihak atau lebih.

Oleh karena itu, ketahui apa saja jenis surat pernyataan bermaterai yang mengatur tentang perjanjian resmi dan mengikat antara dua pihak atau bahkan lebih. Jenis yang pertama adalah surat pernyataan diri.

1. Surat Pernyataan Diri

Surat pernyataan diri ini memuat tentang kondisi individu dalam melakukan perjanjian dengan pihak lain. Artinya, Anda menyatakan bahwa kondisi pribadi dalam keadaan sehat atau tidak dalam melaksanakan perjanjian.

2. Surat pernyataan hutang

Jenis surat pernyataan yang kedua ini mengatur tentang hutang. Surat pernyataan hutang ini mengatur tentang perjanjian hutang antar kedua belah pihak. Pernyataan ini berisikan tentang nominal hutang dan estimasi waktu pelunasan.

Dengan begitu, maka surat pernyataan hutang ini dapat dijadikan sebagai bukti kuat jika Anda mengajukan persidangan perdata.

3. Surat Pernyataan Kesanggupan

Surat pernyataan ini mengatur tentang individu, kelompok, maupun organisasi massa dalam melakukan suatu kegiatan tertentu. Artinya, surat ini menyatakan tentang kesanggupan suatu individu maupun instansi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.

4. Surat Pernyataan Kesanggupan Bekerja

Surat pernyataan yang keempat adalah kesanggupan bekerja. Setiap individu tentu diwajibkan untuk membuat pernyataan kesanggupan dalam bekerja. Untuk itu, Anda wajib mengetahui cara membuat surat tersebut dengan melihat contoh surat pernyataan bermaterai.

Hukum Melanggar Surat Pernyataan Bermaterai

Perlu Anda ketahui bahwa ada konsekuensi hukum melanggar surat pernyataan bermaterai dalam perjanjian antar kedua belah pihak atau lebih. Sebab, surat pernyataan yang telah dibubuhkan dengan materai ini memiliki kekuatan hukum tetap.

Dan salah satu fungsi surat pernyataan bermaterai ini dapat dijadikan sebagai bukti kuat dalam persidangan pidana maupun perdata. Oleh karena itu, akan ada konsekuensi hukum apabila Anda melanggar isi dari surat pernyataan.

Surat pernyataan ini memiliki perbedaan dengan perjanjian. Surat pernyataan ini adalah pernyataan tertulis yang dibuat oleh seseorang sesuai dengan fungsinya. Artinya, pembuat surat pernyataan wajib mengerjakan suatu kesepakatan dengan pihak kedua.

Apabila salah satu pihak melanggar isi surat pernyataan, maka Anda dapat mengajukan gugatan secara pidana maupun perdata. Dan surat pernyataan yang diberi materai tersebut dapat dijadikan sebagai bukti kuat untuk menghadapi persidangan, baik persidangan pidana maupun perdata.

Konsekuensi hukum yang pertama, Anda bisa saja mendapat sanksi dari pihak lain yang turut menandatangani surat pernyataan. Sebab, ada konsekuensi hukum melanggar surat pernyataan bermaterai akibat dari mencederai pernyataan dalam perjanjian yang telah dibuat.

Sesuai dengan pasal 1875 KUHPerdata yang menyebutkan bahwa seseorang memungkiri tulisan atau tanda tangannya, ataupun jika para ahli warisnya atau orang yang mendapat hak daripada tidak mengakuinya, maka Hakim wajib memerintahkan supaya kebenaran tulisan atau tanda tangan tersebut diperiksa secara umum di pengadilan.

Maka dari itu, akan ada konsekuensi hukum melanggar surat pernyataan bermaterai pada perjanjian yang telah dibuat oleh dua pihak atau lebih. Dan konsekuensi hukum tersebut dapat mengacu pada hukum perdata maupun pidana.

Jadi, Anda wajib mematuhi apa yang menjadi isi surat pernyataan tersebut. Karena, surat pernyataan ini dibuat tanpa ada unsur paksaan dari berbagai pihak yang memiliki kepentingan bersama.

Oleh karena itu, surat pernyataan yang Anda buat bisa saja memiliki kekuatan hukum tetap bila menambahkan materai yang ditandatangani oleh masing-masing pihak. Untuk itu, ketahui cara membuat surat pernyataan bermaterai agar tidak merugikan salah satu pihak.

Penyelesaian Konflik Hukum Melanggar Surat Pernyataan Bermaterai dalam Perjanjian

Jika dikemudian hari salah satu pihak melanggar surat pernyataan yang telah diberi materai dan ditandatangani bersama, maka ada beberapa tahapan dalam penyelesaian konflik. Tentunya, pihak yang merasa dirugikan dapat mengajukan gugatan secara hukum perdata dan pidana.

Sebab, surat pernyataan yang telah diberi materai dan ditandatangani oleh dua pihak atau lebih ini memiliki kekuatan hukum di persidangan. Sehingga, hukum melanggar surat pernyataan bermaterai ini dapat dikategorikan sebagai mencederai perjanjian.

Untuk tahapan penyelesaian konflik, maka pihak yang merasa dirugikan dapat melaporkan ke pihak berwajib. Biasanya, pihak berwajib akan melakukan mediasi terlebih dahulu. Jika tidak menemui kata sepakat, maka kasus akan langsung ditingkatkan menjadi ke tahap penyelidikan.

Hasil dari penyelidikan ini bertujuan untuk mengetahui apakah adanya konsekuensi hukum melanggar surat pernyataan bermaterai. Apabila ada indikasi melanggar surat pernyataan, maka pihak berwajib akan meningkatkan status ke penyidikan.

Dari tingkat penyidikan inilah kemudian diputuskan apakah pihak tergugat mencederai perjanjian atau tidak. Apabila dinyatakan bersalah, tentu akan ada konsekuensi hukum pidana maupun perdata.

Hakim wajib membaca dan mempelajari isi surat pernyataan yang dibuat secara sadar oleh kedua belah pihak. Untuk itu, Anda perlu mempelajari contoh surat pernyataan bermaterai yang mudah dipelajari oleh pihak berwenang, termasuk hakim di persidangan.

Dan setelah itu, hakim akan memutuskan kasus hukum melanggar surat pernyataan bermaterai ini masuk dalam kategori hukum perdata atau pidana. Hakim akan memutuskan vonis atas pelanggaran surat pernyataan antar dua belah pihak atau lebih.

Surat pernyataan ini menjadi salah satu jenis perjanjian “di bawah tangan”. Sehingga, surat pernyataan tidak memiliki kuasa ketika di pengadilan.

Hanya saja, surat pernyataan yang bermaterai ini memiliki kekuatan hukum tetap. Untuk itu, Anda harus paham apa konsekuensi hukum melanggar surat pernyataan bermaterai di tingkat pengadilan.

Cara Membuat Surat Pernyataan Bermaterai

Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara membuat surat pernyataan bermaterai dalam perjanjian. Sebab, surat pernyataan ini harus dibuat dengan sangat hati-hati. Berikut cara membuat surat pernyataan bermaterai yang memiliki kekuatan hukum tetap. Di antaranya adalah sebagai berikut ini :

1. Judul Pembuatan Surat Pernyataan

Langkah pertama, buat judul surat pernyataan yang sesuai dengan keadaan. Ada 4 jenis surat pernyataan, seperti surat pernyataan kesiapan diri, surat pernyataan kesiapan kerja, surat pernyataan kesediaan membayar hutang, dan surat pernyataan kondisi individu.

2. Identitas Pribadi Pihak yang Terikat Surat Pernyataan

Cara membuat surat pernyataan bermaterai selanjutnya adalah menulis identitas pribadi pihak-pihak yang terikat dengan pembuatan surat pernyataan. Pastikan Anda menulis identitas diri secara lengkap, sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk.

3. Isi Surat Pernyataan

Langkah ketiga adalah menulis isi surat pernyataan. Anda harus mempertimbangkan aspek keadilan dalam membuat isi surat pernyataan. Pastikan surat pernyataan mencakup semua kepentingan bersama. Anda dapat melihat dari contoh surat pernyataan bermaterai.

4. Penutup dan Tanggal Pembuatan Surat Pernyataan

Cara membuat surat pernyataan bermaterai yang keempat adalah membuat penutup. Pembuatan surat pernyataan kemudian dibarengi dengan tanggal pembuatannya.

Dalam kalimat penutup, buat kata-kata yang saling mengikat antar pihak yang membuat surat pernyataan. Lalu, tanggal pembuatan dapat dikatakan sebagai waktu surat pernyataan mulai berlaku.

5. Penandatanganan Surat Pernyataan

Cara membuat surat pernyataan bermaterai yang terakhir adalah penandatanganan antar pihak yang saling bersepakat. Pastikan Anda membubuhkan materai yang kemudian ditandatangani oleh pihak yang bersepakat.

Perbedaan Singkat Antara Surat Pernyataan dengan Surat Perjanjian

Kemungkinan masih banyak sebagian orang yang masih sulit membedakan antara surat pernyataan dengan surat perjanjian, baik secara pengertian atau tujuan pembuatan surat tersebut. Berikut telah kami rangkum beberapa penjelasan mengenai perbedaan surat tersebut, berdasarkan fungsi suratnya.

1. Fungsi Surat Dalam Kesepakatan

Perbedaan yang pertama ada pada fungsinya. Surat pernyataan ini menekankan kesepakatan antar satu pihak dengan pihak lain. Artinya, salah satu pihak memiliki kesanggupan untuk melakukan suatu hal dengan pihak lain. Maka, Anda perlu contoh surat pernyataan bermaterai sebelum membuatnya.

Sedangkan, surat perjanjian ini menekankan kesepakatan antar dua belah pihak yang masing-masing memiliki kepentingan. Artinya, surat perjanjian ini mengatur dua belah pihak atau lebih untuk mengerjakan suatu hal yang telah tertera pada isi kesepakatan.

2. Fungsi Dalam Sebuah Perbuatan

Perbedaan yang kedua, surat pernyataan bermaterai ini mengatur tentang pembuktian suatu perbuatan, kenyataan maupun keadaan, seperti contoh tentang hutang piutang atau yang berurusan dengan perdata.

Sedangkan, surat perjanjian ini berisi tentang kesepakatan secara tertulis antara dua pihak maupun lebih terkait hak serta kewajiban dalam melakukan suatu hal. Salah satu contoh adalah perjanjian jual beli pada kendaraan bermotor.

Contoh Surat Pernyataan Bermaterai

Agar tidak salah dalam penulisan surat pernyataan, maka ada berbagai contoh yang harus Anda ketahui. Sebab, masih banyak orang yang masih awam dalam penulisan surat pernyataan. Oleh sebab itu, Anda harus melihat contoh surat pernyataan bermaterai dibawah ini:

surat pernyataan bermaterai
Download PDF Download DOC

Contoh Surat Perjanjian Investasi Bagi Hasil

Tidak hanya itu, bagi Anda yang memiliki kebutuhan surat perjanjian investasi bagi hasil, Anda dapat melihat tamplate dibawah ini.

Dokumen di atas adalah contoh. Buat perjanjian yang spesifik untuk kebutuhan bisnis Anda, lebih mudah dan murah dengan template dari advokat berpengalaman.

Konsultasikan Permasalahan Bisnis Dengan Justika

Saat ini Anda dapat berkonsultasi dengan Mitra Advokat terkait permasalahan bisnis, dimana saja. Dengan menggunakan Layanan Bisnis Justika, Anda dapat berkonsultasi tanpa harus mendatangi Kantor Advokat.

Kenapa Justika? Justika merupakan platform konsultasi hukum terbaik dan terpercaya yang ada di Indonesia, dengan Mitra Advokat yang tergabung memiliki pengalaman lebih dari 5 (Lima) tahun. Khususnya dalam bidang bisnis, maka permasalahan Anda dapat dibantu dan diselesaikan secara profesional.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.