Perbedaan pasal 112 dan 114 UU Narkotika memang harus dipahami dengan baik oleh semua masyarakat Indonesia. Hal tersebut berguna untuk memberantas adanya penyalahgunaan obat-obatan terlarang yang bisa merugikan pemerintah Indonesia.

Sebab, keberadaannya sendiri hanya digunakan oleh tujuan medis dengan aturan dan ketentuan tersendiri. Adapun undang-undang yang mengatur tentang narkotika sendiri adalah nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika.

Seperti diketahui, ini merupakan zat atau obat dimana asalnya berasal dari tanaman maupun bukan tanaman. Baik itu sintetis maupun semisintetis. Keberadaannya tidak boleh disalahgunakan karena bisa menyebabkan sejumlah masalah.

Dimana dapat menyebabkan para orang yang mengkonsumsinya menjadi kehilangan kesadaran hingga, dapat mengurangi adanya rasa nyeri, hingga bisa menimbulkan ketergantungan. Itulah sebabnya, banyak orang justru menyalahgunakannya buat kepentingan-kepentingan pribadi sehingga akan memberikan kerugian.

Jika tidak terdapat UU yang memberikan aturan mengenai penggunaan, tentu akan membuat banyak orang menyalahgunakannya bahkan terjadinya pengedaran secara besar-besaran. Bukan hanya pemerintah saja tetapi bangsa Indonesia pun akan mengalami kerugian.

Perbedaan Pasal 112 dan 114 UU Narkotika

adapun aturan mengenai narkotika inipun tertuang ke dalam beberapa pasal sekaligus seperti nomor 112 dan 114. Jika dibaca sekilas keduanya memang mempunyai kesamaan tetapi ternyata terdapat sejumlah perbedaan pasal dan 114 dan 112 UU Narkotika ini. untuk memahami lebih jelas maka simak isi dari masing-masing poin diatas berikut ini:

1. Pasal 112

Isi dari 112 mengenai zat terlarang sendiri mengatur bahwa setiap orang yang tidak mempunyai hak ataupun melawan hukum memiliki, menyimpan bahkan menyediakan narkotika golongan 1 bukan tanaman.

Maka akan dipidanakan paling minimal 4 tahun dan maksimal 12 tahun dengan denda mulai 800 juta hingga 8 miliar. Selain itu, dalam hal memiliki, menguasai, menyimpan ataupun menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman dengan berat lebih dari 5 gram.

Maka akan dipidana seumur hidup ataupun paling singkat selama 5 tahun dan paling lama 20 tahun. Denda minimal dan maksimalnya seperti sudah dijelaskan sebelumnya.

2. Pasal 114

Sedangkan didalam pasal 114 ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang tanpa hak ataupun sudah melawan hukum menawarkan, menjual, membeli, menerima ataupun menjadi perantara bahkan menukar menyerahkan narkotika golongan I akan memperoleh pidana seumur hidup atau minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun. Dengan jumlah denda 1 miliar hingga 10 miliar.

Ayat 2 menyatakan bahwa perbuatan menawarkan untuk dijual, membeli, menjadi perantara ataupun menukarkan bahkan menerima narkoba golongan 1 dengan berat lebih dari 5 dalam bentuk batang pohon atau bukan tanaman maka pelakunya akan dipidana pidana mati, seumur hidup, ataupun penjara paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun.

Perbedaan Lainnya Mengenai Pasal Diatas

Selain diatas, sebenarnya terdapat juga pasal menyembunyikan anggota keluarga terkait narkoba dimana harus dipahami oleh setiap orang juga didalam UU nomor 35 tahun 2009 tersebut.

Namun dalam hal tersebut, akan membahas seputar perbedaan pasal 112 dan 114 uu narkotika lebih lanjut. Dimana didalamnya hanyalah aturan mengenai pihak-pihak yang tidak mempunyai hak tetapi menyimpan, memiliki ataupun menyediakan narkotika.

Sedangkan didalam 114 lebih rinci seputar tindak pidana bagi seseorang yang menjual belikan ataupun bahkan menjadi perantara. Untuk hukumannya, seseorang yang terbukti sudah terkena pasal 112.

Maka memperoleh hukuman pidana penjara mulai dari 4 tahun hingga 20 tahun. Sedangkan jika seseorang terbukti terkena pasal 114 maka pidananya jauh lebih berat bahkan bisa memperoleh pidana mati.

Penjelasan Sekilas Seputar Narkotika

Dengan keberadaan pasalnya diatas, maka dapat digunakan sebagai salah satu langkah hukum menghadapi anggota keluarga yang menggunakan narkoba dengan baik. Narkotika sendiri memang merupakan zat obat yang cukup berguna dalam pengobatan penyakit tertentu.

Tetapi jika ternyata penggunaannya dilakukan secara sembarangan bahkan tidak sesuai dengan standar maka dapat mengakibatkan kerugian bagi individu maupun masyarakat terutama bagi generasi muda. Bahkan bisa mengakibatkan peredaran gelapnya akan semakin tinggi sehingga bisa melemahkan ketahanan nasional.

Untuk mencegah sekaligus memberantasnya itulah maka Pemerintah Republik Indonesia sudah mengatur undang-undang Narkotika termasuk didalamnya meliputi sejumlah pasal penting. Sudah paham perbedaan pasal 112 dan 114 uu narkotika?

Tanyakan Pada Justika Seputar Pasal Narkotika

Ada beberapa pasal narkotika yang bisa menjadi acuan atau landasan untuk terdakwa kasus tersebut. Untuk itu, Anda bisa berkonsultasi pada Justika guna mendapatkan solusi yang tepat atas kasus tersebut.

Demi mendalami posisi Anda lebih jauh, ada baiknya Anda berdiskusi serta berkonsultasi dengan ahli di bidang hukum, yakni Advokat. Perlu diketahui juga bahwa mitra advokat Justika dipilih dari seleksi yang cukup ketat dengan pengalaman minimal 5 tahun.

Konsultasi via Chat

Kini, konsultasi chat dengan advokat berpengalaman hanya mulai dari Rp 30.000 saja. Dengan harga tersebut Anda sudah bisa mendapatkan solusi permasalahan hukum Anda dengan cara menceritakan permasalahan yang dihadapi melalui kolom chat. Nantinya sistem akan mencari advokat guna membantu menyelesaikan permasalahan Anda. 

Konsultasi via Telepon

Untuk permasalahan yang membutuhkan solusi lebih lanjut, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi telepon mulai dari Rp 350.000 selama 30 menit atau Rp 560.000 selama 60 menit. 

Konsultasi Tatap Muka

Konsultasi tatap muka bisa dilakukan ketika Anda benar-benar membutuhkan saran secara langsung dari advokat terpercaya untuk kasus yang lebih rumit. Hanya dengan Rp 2.200.000 saja, Anda sudah bisa bertemu secara langsung selama 2 jam untuk bertanya lebih dalam hingga menunjukkan dokumen-dokumen yang relevan untuk membantu permasalahan Anda.


Seluruh informasi hukum yang ada di artikel ini disiapkan semata-mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum. Untuk mendapatkan nasihat hukum spesifik terhadap kasus Anda, konsultasikan langsung dengan konsultan hukum berpengalaman dengan klik tombol konsultasi di bawah.